TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Sabtu (13/2/2016) kemarin, Kapolda Jawa Timur Irjen Anton Setiadji membenarkan dirinya mengeluarkan telegram rahasia (TR) kepada para anggotanya.

Isi telegram itu ialah agar seluruh jajaran anggota Polda Jawa Timur mengantisipasi adanya rencana kegiatan kelompok teroris yang akan melancarkan aksinya menggunakan racun sianida.

Ini disebut-sebut sebagai modus baru para teroris untuk menyerang polisi.

TR bernomor STR/II/2016/ROOPS‎ ini ditandatangani oleh Karoops Polda Jawa Timur, Kombes Arief Pranoto dan ditembuskan ke ASOPS Kapolri.

Sifat TR itu pun petunjuk untuk segera dilaksanakan.

"Benar TR tersebut, itu kami keluarkan untuk mengantisipasi adanya serangan-serangan kelompok teroris yang bisa saja menggunakan modus baru seperti menggunakan bahan kimia sianida, seperti kasus Jesicca," tutur Anton saat dihubungi, Minggu (14/2/2016).

Jenderal bintang dua ini merasa perlu mengeluarkan TR itu sebagai bentuk peringatan agar anggotanya selalu waspada, terlebih ‎kerap kali yang menjadi sasaran aksi terorisme ialah pos polisi.

‎"Tujuannya untuk meningkatkan kewaspadaan kepada para anggota kepolisian karena seperti yang terjadi di Jakarta salah satunya itu kan banyak sasarannya polisi, utamanya polisi di lapangan dan di Mako," ungkap Anton.

‎