Presiden Jokowi Sampaikan Kasus Illegal Fishing ke PM Vietnam Nguyen Tan Dung
Dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Tan Dung, Presiden Joko Widodo berharap dapat meningkatkan kerja sama.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Tan Dung, Presiden Joko Widodo berharap dapat meningkatkan kerja sama.
Tujuannya demi mewujudkan target perdagangan USD10 miliar di tahun 2018 di bidang perdagangan dan investasi.
Berdasarkan keterangan Tim Komunikasi Presiden, Selasa (16/2/2016), beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain kerja sama perdagangan dan investasi.
Kemudian hasil delimitasi batas maritim Indonesia dan Vietnam, serta rencana kunjungan kenegaraan ke Vietnam.
Hingga tahun 2015 ini, tercatat nilai perdagangan Indonesia dan Vietnam telah mencapai USD 5,3 miliar.
Sementara itu, Perdana Menteri Nguyen Tang Dung menyambut baik ajakan untuk meningkatkan kerjasama di bidang perdagangan dan investasi.
Ia menyampaikan minat investor Vietnam untuk melakukan investasi di bidang agrikultur serta migas di Indonesia.
Dalam kesempatan ini, Presiden Joko Widodo juga menyambut baik hasil pertemuan teknis penetapan batas ZEE Indonesia dan Vietnam pada bulan Desember 2015.
Presiden Jokowi mengharapkan agar segera diadakan konsultasi untuk penyelesaian batas maritim ZEE kedua negara.
Presiden menegaskan Indonesia sering dirugikan oleh Illegal fishing, sehingga berharap agar pertemuan penetapan ZEE kedua negara akan mengurangi ketidakpastian mengenai batas-batas maritim.
Menutup pertemuan bilateral ini, Presiden Jokowi menyampaikan keinginannya untuk memenuhi undangan PM Nguyen Tan Dung melakukan kunjungan kenegaraan ke Vietnam di tahun 2016.
Dan Presiden Jokowi menugaskan Menlu Retno Marsudi untuk mengatur lebih lanjut.