Menaker Hanif Minta BLK Sorong Prioritaskan Latih Warga Papua
"Pendidikan formal dan pelatihan kerja harus kita genjot," kata Menaker.
Penulis: Hasanudin Aco
![Menaker Hanif Minta BLK Sorong Prioritaskan Latih Warga Papua](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/menaker_20160219_181733.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, SORONG - Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker), Muhammad Hanif Dhakiri meminta Balai Latihan Kerja (BLK) memprioritaskan pelatihan untuk warga Papua.
Hal tersebut diungkapkan Menaker Muhammad Hanif Dhakiri saat membuka acara job fair di halaman BLK Sorong, Papua Barat, Jumat (19/2/2016).
"Saya setuju itu soal perhatian kepada warga asli Papua untuk mendapatkan prioritas pelatihan di BLK Sorong ini. Silakan nanti diatur komposisi presentasinya. Karena kan di Sorong ini juga banyak pendatangnya," kata Menaker Hanif.
Pernyataan Menaker itu disampaikan menjawab masukan dan usulan dari kepala BLK Sorong Yulianti Matandung dan wakil Walikota Sorong Fahima Iskandar yang meminta dukungan pemerintah pusat dan Menaker agar bisa mendukung penuh pemanfaatan BLK Sorong ini secara maksimal.
"Terkait perhatian kepada penduduk asli Papua yang dilatih, saya perintahkan kepada kepala BLK Sorong untuk menjalankan pembinaan dan pelatihan tersebut," tegas Menaker.
Menaker juga mengingatkan perlunya semua pengelola BLK melakukan percepatan peningkatan kompetensi dan sertifikasi. Hal ini penting digenjot karena persaingan dan kompetisi sudah dan sedang berlangsung dengan ditandai era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Sekarang yang terpenting bukan kami sudah melatih sekian orang dan yang bekerja sekian orang. Tetapi berapa banyak yang sudah kita tingkatkan kompetensinya dan sudah tersertifikasi. Sehingga mereka bisa bersaing dan dapat diserap oleh pasar kerja," tegas menteri PKB ini.
Pada kesempatan itu, Menaker juga meminta Balai Latihan Kerja (BLK) sorong memprioritaskan pelatihan untuk warga Papua terutama genarasi muda yang masih menganggur.
"Pendidikan formal dan pelatihan kerja harus kita genjot," kata Menaker.
Menurutnya, fakta pertama terkait perlunya peningkatan dan pengembangan SDM adalah adanya kesenjangan sosial yang disebabkan oleh bebrapa faktor termasuk faktor Ketenagakerjaan. selain ekonomi, fiskal dan gizi. Kedua, faktor angkatan kerja dimana ada 122 juta angkatan kerja dari lulusan SMA sampai SD.
"Kunci besarnya angkatan kerja yang tidak terserap ini adalah membekali mereka kompetensi agar bisa bersaing. Saya ingin BLK ini memberikan perhatian kepada warga asli. Silahkan diatur komposisinya dengan pendatang," papar Menaker.
Ketiga, lanjutnya, selama ini Indonesia bertumpu kepada pendidikan formal, alokasi pelatihan kerja harus di perbanyak ke depan. Sebab persaingan sudah di depan mata anak-anak Indonesia. Belum lagi adanya trend membengkaknya usia produktif atau bonus demografi.
"Kalau ini tidak kita kelola, maka bahaya karena bisa melahirkan generasi yang tidak kompetitif. Yang kita butuhkan sekarang percepatan pelatihan berbasis kompetensi. Kalau tahun 2015 tahun ayo kerja. Tahun 2016 menjadi tahun percepatan kerja," jelasn mantan anggota komisi X DPR RI ini.
Menaker menambhakan, hasil pelatihan harus memastikan anak anak Indonesia masuk ke dunia kerja atau mendapat akses modal usaha. Pemerintah terus bekerja keras untuk memastikan kesempatan kerja dengan berbagai skema.
Oleh karena itu, apa yang sedang dirancang oleh pemerintah harus segera direspon dengan cepat oleh para pekerja. "Selamat ulang tahun dasawarsa utk BLK Sorong. Semoga makin maju dan bermanfaat dalam membantu para pencari kerja. Kita tidak bisa lagi kerja as usual. Biasa-biasa saja. Tapi kita harus melakukan terobosan dan inovasi. Kita ingin orientasi pada hasil. Berapa yang bisa kita bantu orang orang terserap ke pasar kerja," pungkas Menaker.
Dalam mendukung percepatan penyerapan tenaga kerja di Papua, Menaker Hanif Dhakiri juga membuka langsung acara job fair di Sorong.
Setidaknta, Ada 40 perusahaan yang ikut dalam bursa kerja yang diadakan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Sorong yang diperkirakan mampu menyerap lebih dari seribu tenaga kerja ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.