PDIP Angkat Penggunaan Peci sebagai Identitas Nasional Kebangkitan Wong Cilik
Survey yang dilakukan internal PDIP pada bulan Desember 2015 menunjukkan 96.4% mengenal Bung Karno, dan 87% menyukai caranya memimpin Indonesia.
Editor: Hasanudin Aco
![PDIP Angkat Penggunaan Peci sebagai Identitas Nasional Kebangkitan Wong Cilik](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/basarah_20150809_001036.jpg)
Hasto Bagikan Peci dengan Pin Bung Karno kepada Seluruh Kader PDIP
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Simbolisasi wong cilik oleh Presiden Pertama RI Bung Karno (BK) ditampilkan dengan menjadikan simbol rakyat kecil seperti petani, pedagang pasar yang dalam kesehariannya menggunakan peci atau kopiah, sebagai bagian dari identitas nasional.
Terkait hal itu, survey yang dilakukan internal PDIP pada bulan Desember 2015 menunjukkan 96.4% mengenal BK, dan 87% menyukai cara BK memimpin Indonesia.
"Yang tidak kalah menariknya, 23.4% menyukai cara berpidato BK dan 16.5% menyukai peci BK. Atas dasar itulah atas usulan Achmad Basarah, agar kepribadian Indonesia yang disimbolisasikan dengan kopiah tersebut untuk digelorakan kembali oleh PDIP," beber Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat memberikan sambutan pada Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD PDIP Jawa Timur, di Surabaya, Minggu (21/2/2016).
Untuk diketahui Ahmad Basarah selain menjadi Wakil Sekjen PDIP juga berperan sebagai Ketua Fraksi PDIP di MPR.
Hasto Kristiyanto menceritakan dirinya dengan penuh semangat menyetujui gagasan Ahmad Basarah tersebut dan langsung menginstruksikan DPD PDIP Jawa Barat untuk memesan 1.100 kopiah untuk dipakai pada saat Rakerda Jawa Barat beberapa hari mendatang.
"Dengan demikian penggunaan kopiah dengan pin Bung Karno sebagai bagian dari identitas dan kepribadian Indonesia tersebut akan dicanangkan di Jawa Barat pada tanggal l 23 Februati 2016," ucap Hasto.
Saat menyampaikan wacana penggunaan peci Bung Karno, Hasto memuji Wasekjen Ahmad Basarah yang selalu konsisten menggunakan peci dan selalu bicara soal kebangsaan sebagaimana yang selalu disampaikan Bung Karno. Peserta pun memberikan tepukan meriah atas rencana penggunaan peci bagi kader PDIP.
"Kopiah dengan demikian tidak hanya memenuhi aspek kultural, namun mendapatkan pembenaran ideologis, dan kesatu-paduan dengan identitas Bung Karno yang menjadikan peci sebagai bagian identitas nasional dengan keseluruhan watak kepribadian Indonesia," jelas Achmad Basarah.
Hasto pun secara khusus memesan peci dengan bentuk yang sesuai dengan yang kerap dikenakan Sang Proklamator.
Dalam Rakerda PDIP di Provinsi Jawa Timur yang dihadiri oleh seluruh pengurus DPD, DPC dan Ketua PAC se-Jawa Timur, dengan dukungan 20 kepala daerah se-Jawa Timur, Sekjen PDIP menegaskan pentingnya terus menerus membangun kultur organisasi Partai yang berpihak pada wong cilik.
Hal ini juga berangkat dari realitas dimana lebih dari 29% rakyat bertani, 11.8% buruh kasar, 10 % perdagangan rakyat, 5% tukang bangunan.
Struktur rakyat yang didominasi wong cilik tersebut harus menjadi orientasi dedikasi hidup PDIP.
"Karena itulah seluruh watak pemerintahan yang dijalankan oleh PDIP adalah watak pembebasan bagi wong cilik yang masih hidup dalam kemiskinan tersebut," papar Hasto.
Dalam rapat konsolidasi itu, para kepala daerah yang diusung PDIP di wilayah Jawa Timur juga hadir termasuk Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Sejumlah anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Timur pun tampak hadir.
Sementara, dari unsur pengurus pusat partai, terlihat Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah bersama Ketua DPP Bambang DH dan Mindo Sianipar.