Jusuf Kalla Ingatkan Soal Standarisasi Pembangunan Desa
"Kenapa jaman inpres sampai sekarang, sekolah inpres masih ada? Pertama ialah adanya standarisasi dan quality control yang baik. Artinya suatu pembang
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagian besar warga negara Indonesia tinggal di pedesaan.
Presentasenya mencapai 60 persen atau lebih dari 130 juta jiwa.
Karena itu menurut Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla penting untuk membangun Indonesia dari daerah.
Namun kondisi di desa tidak sebaik di kota.
Ia menyebutkan dalam 10 tahun ke depan, akan lebih banyak warga desa yang pindah ke kota untuk mencari penghidupan yang lebih baik.
Jusuf Kalla mengatakan kedepannya, warga yang tinggal di kota jumlahnya akan lebih banyak dari warga desa.
"Karena itu maka pembangunan desa jadi satu cara kita untuk menjaga pemerataan, sehingga kehidupan bangsa ini mempunyai keseimbangan " ujar Jusuf Kalla.
Hal tersebut diungkapkan Kalla saat memberikan sambutan dalam acara Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pembangunan dan Pemberdayaan Desa, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin, (22/2/2016).
Wakil Presiden mengatakan pembangunan desa untuk pemerataan pembangunan, satu diantaranya diupayakan melalui dana desa yang penyalurannya sudah dimulai sejak tahun lalu.
Melalui dana desa, setiap desa dianggarkan menerima sekitar Rp 1 miliar.
Hingga saat ini, dilaporkan sudah sekitar 90 persen desa dari sekitar 75 ribu desa sudah menerima dana tersebut.
Pemerintah mendorong pembangunan di desa sudah sejak puluhan tahun lalu.
Di era orde baru, sempat terdapat kebijakan inpres atau instruksi presiden yang produknya antara lain jalan desa, pembangunan toilet hingga bangunan sekolah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.