Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KPI Didukung Larang Tayangan Berbau Propaganda LGBT di Televisi

Yang perlu dipikirkan, kata dia, adalah masa depan generasi muda Indonesia masa kini dan masa mendatang.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in KPI Didukung Larang Tayangan Berbau Propaganda LGBT di Televisi
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Bandung Raya melakukan unjuk rasa menolak LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) di depan Mesjid Istiqomah, Jalan Citarum, Kota Bandung, Jumat (19/2/2016). Mereka dengan tegas menolak aktivitas dan kampanye LGBT, karena bertentangan bertentangan dengan syariat Islam, membahayakan kesehatan, merusak moral, dan mengancam kelangsungan generasi. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Gerakan Wanita Nusantara (Granita) mendukung keputusan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) membatasi serta melarang tayangan-tayangan yang berbau propaganda LGBT (Lesbian, Gay, Bisex dan Transgender) di berbagai media elektronik.

Humas Granita, Rani Kurniati juga berharap bahwa pembatasan atau larangan itu akan diikuti dengan keputusan untuk bidang propaganda outdoor.

Secara konsisten, demikian dijelaskan Rani Kurniati, Granita mendukung keputusan KPI dalam pelarangan tayangan yang berbau promosi, propaganda, ataupun kampanye agar LGBT mendapatkan tempat di masyarakat.

Kejahatan terbesar telah dilakukan oleh media elektronik yang secara sengaja, langsung ataupun tidak langsung, menayangkan kampanye ataupun promosi LGBT.

“Kita tidak perlu bicara soal rating dalam kasus ini. Kita juga tidak bicara soal hak asasi dalam hal ini," tegas Rani Kurniati dalam penjelasannya kepada Tribun, Selasa (24/2/2016).

Yang perlu dipikirkan, kata dia, adalah masa depan generasi muda Indonesia masa kini dan masa mendatang.

"Bayangkan Indonesia yang berlambangkan burung Garuda nan gagah dipimpin oleh seorang LGBT. Lha burungnya sendiri tau membedakan mana sejenis dan mana lawan jenis,” ujar Rani Kurniati yang sering dipanggil Ikko.

Granita, menurut Rani, secara konsisten akan melawan penyimpangan gaya hidup seksual yang selalu ditawarkan oleh komunitas LGBT. Menurutnya, Granita sangat menghormati individu-indivud dalam komunitas LGBT. Yang ditentang oleh Granita adalah, mengkampanyekan LGBT sebagai gaya hidup dan mempengaruhi mereka yang normal untuk masuk dalam komunitasnya.

“Sekali lagi Granita ingin mengatakan kepada para ibu-ibu Indonesia, LGBT itu tidak ubahnya dengan narkoba. Sekali terjerat akan sangat sulit untuk lepas," dia ingatkan.

Karena itu, Granita melihat larangan KPI sangat tepat meskipun datang belakangan setelah ribut-ribut di media. Namun demikian, tidak ada kata terlambat dalam melakukan pelarangan demi kebaikan masyarakat serta masa depan Indonesia.

Dikatakan, pelarangan KPI atas tayangan LGBT itu harus juga diikuti oleh pelarangan yang menampilkan para artis, aktor, bintang LGBT yang terjun dalam dunia iklan termasuk penempatan outdoor.

Jika ini belum mempan, Granita akan berkampanye memboikot produk-produk yang menggunakan bintang iklan dari komunitas LGBT.

“Granita memang serius dalam melihat perubahan yang ada. Jangan sampai kita tidak melakukan apa-apa karena atas nama Hak Asasi Manusia, dan kemudian kita tidak bisa mengubah apapun karena sudah sangat terlambat,” ujar Rani “Ikko” Kurniati.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas