Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Australia Peringatkan Ancaman Teror di Indonesia, Menhan: Kita Harus Hati-hati

Menurut Ryamizard, travel advisory itu merupakan hal yang wajar.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Australia Peringatkan Ancaman Teror di Indonesia, Menhan: Kita Harus Hati-hati
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan (kanan), bersama Menhan Ryamizard Ryacudu (kiri) mengikuti rapat gabungan Komisi I dan Komisi III di Ruang Rapat Badan Anggaran, Nusantara II, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (15/2/2016). Rapat gabungan tersebut membahas penanggulangan terorisme, pemberian amnesti dan kebijakan bebas visa. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu angkat bicara mengenai imbauan pembatasan perjalanan atau travel advisory yang dikeluarkan pemerintah Australia terhadap Indonesia.

Menurut Ryamizard, travel advisory itu merupakan hal yang wajar.

"Ya kita harus hati-hati juga, enggak ada salahnya," kata Ryamizard di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (25/2/2016).

Ryamizard tidak merasa tersindir dengan keluarnya peringatan dari Australia itu. Ia menilai hal tersebut dari sisi positif.

"Kita harus baik, ya kalau kejadian benar sudah dikasih tahu," katanya.

‎Diketahui, setelah Malaysia, kali ini Indonesia menjadi sasaran travel advisory Australia yang memperingatkan akan kemungkinan serangan teror.

Peringatan tersebut ditujukan pada wisatawan Australia yang bertandang ke Indonesia, yang diminta agar terus berwaspada.

Berita Rekomendasi

"Indikasi terbaru menunjukkan bahwa para teroris mungkin sedang dalam tahap lanjut mempersiapkan serangan-serangan di Indonesia," demikian isi travel advisory Australia, dikutip Reuters.

Peringatan itu diunggah oleh Departemen Hubungan dan Perdagangan Luar Negeri (DFAT) Australia di situs resmi pemerintah Australia, melalui tautan http://smartraveller.gov.au/countries/indonesia#.

"Pemerintah menyarankan Anda untuk tetap waspada jika sedang berada di Indonesia, terutama di Jakarta, Bali, dan Lombok," tambah pernyataan itu lagi.

Ditekankan pula bahwa tingkat ancaman teror itu cukup tinggi, terlebih di tiga destinasi wisata Indonesia tersebut.

Menurut peringatan tersebut, wisatawan harus waspada ketika berada di tempat-tempat yang rawan menjadi target teroris.

"Seperti klub malam, bar, kafe, restoran, hotel internasional, bandara, dan tempat-tempat ibadah," tulisnya.

Peringatan berbeda diberlakukan untuk beberapa wilayah Indonesia bagian timur, yakni Sulawesi Tengah dan Papua.

Tingkat peringatannya pun tergolong tinggi, di mana wisatawan diimbau untuk mempertimbangkan kembali kepentingan perjalanannya ke daerah-daerah itu.

"Sejak Juli 2009, banyak serangan kekerasan yang terjadi di sekitar area pertambangan Freeport di Papua, yang sampai menelan nyawa seorang warga Australia," tambah pernyataan itu lagi.

Wisatawan yang ingin berkelana ke Sulawesi Tengah dan Papua diminta untuk melakukan research terlebih dahulu dan selalu bersiaga akan ancaman keselamatan.

Sebelumnya, 21 Februari 2016 lalu, pemerintah Australia mengeluarkan peringatan serupa terkait kemungkinan serangan di Malaysia.

Daerah-daerah yang diduga menjadi target serangan adalah Kuala Lumpur dan Sabah, yang juga menjadi target peringatan Inggris, Selandia Baru, dan Kanada. ‎

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas