Ketua Komisi VI DPR: Marwan Enggak Profesional, Nawa Citanya Jauh
"Dia enggak profesional, Nawa citanya jauh lah. Mantan legislator? Seharusnya lebih paham. Apalagi dia Komisi VI atau V,"
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi VI DPR Hafisz Tohir menyayangkan pernyataan Menteri Desa Marwan Jafar yang meminta direksi Garuda Indonesia diganti.
"Yang salah yang terlambat. Garuda kan harus kita didik untuk profesional," kata Hafisz di Jakarta, Jumat (26/2/2016).
Hafisz mengatak Garuda Indonesia harus didorong untuk menguntungkan negara.
Keuntungannya dapat digunakan untuk kesejahteraan rakyat.
"Kalau Garuda diperlakukan semena-mena gitu, dia akan lepas profesionalnya. Tapi kan, kalian nggak setuju kalau ada delay," kata Politikus PAN itu.
Mengenai sikap Marwan, Hafisz melihat Menteri Desa itu tidak memahami profesionalisme.
Seharusnya Marwan mengerti kebijakan penerbangan karena pernah memiliki pengalaman sebagai legislator.
"Dia enggak profesional, Nawa citanya jauh lah. Mantan legislator? Seharusnya lebih paham. Apalagi dia Komisi VI atau V," imbuhnya.
Marwan marah-marah di depan peserta seminar nasional
"Peta Desa untuk Percepatan Pembangunan Desa dan Kawasan Pedesaan," di University Club UGM, Yogyakarta, Rabu (24/2/2016) siang.
Pertama, Marwan mendapatkan penerbangan pukul 08.05 WIB menuju Yogyakarta, tetapi terlambat sampai bandara sehingga tertinggal pesawat.
Kemudian, Ia mengambil penerbangan selanjutnya pukul 10.00 WIB, namun menurut Marwan pesawat mengalami delay dan baru diterbangkan pukul 11.30 WIB.
"Kalau kita ketinggalan dua sampai tiga menit saja sudah ditinggal, tapi kalau delay bisa dua sampai tiga jam kita tidak dapat apa-apa," ujar Marwan.