Soal Ancaman Teror, Densus 88 Jangan Abaikan Warning Australia
Dia yakin, sebelum mengeluarkan warning, pemerintah Australia pasti sudah mengumpulkan data data awal dari jaring intelijennya di Indonesia.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pemerintah Australia dinilai wajar saja memberikan peringatan perjalanan (travel advisory) bagi warganya.
Namun Detasemen Khusus 88 (Densus 88) jangan mengabaikan peringatan perjalanan (travel advisory) yang dikeluarkan pemerintah Australia bagi warganya yang berada atau akan pergi ke Indonesia.
"Informasi itu tidak boleh diabaikan oleh Densus 88 Mabes Polri," ujar pengamat intelijen dari Indonesia Intelligence Institute, Ridlwan Habib kepada Tribun, Kamis (25/2/2016).
Dia yakin, sebelum mengeluarkan warning, pemerintah Australia pasti sudah mengumpulkan data data awal dari jaring intelijennya di Indonesia.
"Dalam teori intelijen, dia jelaskan, ada namanya scenario and foresight,"ujar Ridlwan Habib dari Indonesia Intelligence Institute.
Untuk itu pula, kembali dia mengingatkan Densus 88 Polri tidak boleh lengah dan menyepelekan.
"Pak Luhut pernah menyampaikan di DPR bahwa memang ada kemungkinan teroris menyerang lagi di bulan ini," demikian Ridlwan mengutip pernyataan Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan.
Meski begitu, menurutnya, pemerintah tidak perlu panik. "Pak Setkab juga sudah menyampaikan bahwa saat ini situasi aman,"katanya.
Karena dia jelaskan, travel warning itu bukan berarti intelijen Indonesia kecolongan.
"Memang karakter intelijen kita tertutup dan tidak ada mekanisme untuk mengumumkan ancaman, tapi bukan berarti tidak bekerja," tandasnya.
Peringatan Australia
Pemerintah Australia melalui Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan memberikan peringatan perjalanan (travel advisory) bagi warga Australia yang berada atau akan pergi ke Indonesia.
Berdasarkan pengumuman yang diunggah, Kamis (25/2/2016), di situs smartraveller.gov.au disebutkan, status Indonesia digolongkan dalam "high degree of caution" .
"Tingkat peringatan tak diubah, namun kami menyarankan warga Australia untuk berhati-hati di Indonesia, termasuk Bali," demikian bunyi pernyataan tersebut.
"Perhatikan keamanan Anda, dan perhatikan perkembangan berita di media untuk mencari informasi tentang perkembangan terkini."
Diperoleh informasi bahwa kelompok teroris sedang menyiapkan serangan di Indonesia. Serangan dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. "Terutama di masa libur panjang mendatang," demikian bunyi pengumuman itu.
Warga Australia di Indonesia diminta mewaspadai lokasi-lokasi keramaian, hotel berbintang dan tempat hiburan, yang biasa menjadi serangan teroris.
Tak hanya Jakarta dan Denpasar, warga Australia pun harus mewaspadai kota-kota lain di Indonesia, termasuk Sulawesi Tengah dan Papua.
--