KH Bachtiar Nasir: Munculnya LGBT di Indonesia Dipicu Fenomena Ayah Gagal
Fenomena menjadi ayah yang gagal merupakan isu penting dan menghantui bagi para keluarga muda saat ini
Penulis: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Ar-Rahman Qur'anic Learning (AQL) Islamic Center KH Bachtiar Nasir (UBN) mengaku miris dengan maraknya fenomena Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT).
Menurutnya, salah satu pendorong adanya kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transender (LGBT) terjadi akibat kegagalan ayah menjadi pemimpin yang amanah di keluarga.
"Anak-anak tidak bangga lagi dengan ayahnya. Ayah hanya membesarkan fisik anaknya tetapi jiwanya dirampok oleh paham-paham liberal dan sekuler," katanya di sela-sela Islamic Book Fair (IBF) 2016, Selasa (1/3/2016).
Fenomena menjadi ayah yang gagal merupakan isu penting dan menghantui bagi para keluarga muda saat ini.
Banyak rumah tangga yang rusak akibat laki-laki gagal jadi ayah, gagal pula jadi suami.
"Akibatnya, tidak sedikit anak-anak yang dibesarkan badannya oleh ayahnya tapi jiwanya ditelantarkan," sambungnya.
UBN dalam Islamic Book Fair (IBF) 2016 ini juga meluncurkan dua karya terbarunya.
Dua buku tersebut masing-masing berjudul Masuk Surga Sekeluarga (MSS) dan Menyelami Mutiara Wahyu.
Dua buku ini diterbitkan AQL Pustaka yang juga berada di bawah naungan AQL Islamic Center.
"Dua buku ini adalah inspirasi untuk bangsa agar Indonesia keluar dari berbagai polemik yang melilit," katanya.
Buku Masuk Surga Sekeluarga adalah solusi bagaimana menata kehidupan rumah tangga berdasarkan konsep Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW.
Dua buku yang diterbitkan AQL Pustaka itu mengambil tema tadabbur ayat-ayat keluarga dan tadabbur ayat-ayat kehidupan dalam Al-Qur'an.
Dua buku itu diluncurkan di arena IBF sejak awal pekan ini. Tadabbur menjadi tema besar dakwah KH Bachtiar untuk membumikan Al-Qur'an.
“Banyak orang sudah melupakan fungsi keluarga, ibu dan ayah sibuk sendiri dan anak hanya dipercayakan kepada pembantu. Generasi kita ‘lapar’ ayah, juga rindu kasih ibu, sehingga problem sosial ada berserakan dimana-mana," kata Pembina Kokoh Keluarga Indonesia ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.