7 Kali Silang Pendapat Antar-menteri Jokowi yang Mencuat ke Publik
Presiden Joko Widodo prihatin dengan silang pendapat yang cenderung salin serang antar menteri di depan publik.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo prihatin dengan silang pendapat yang cenderung salin serang antar menteri di depan publik.
Karenanya Jokowi akan memanggil beberapa menterinya yang dianggap mengganggu kinerja pemerintah itu.
Berdasarkan catatan Tribunnews.com, sepanjang 2015 hingga bulan awal 2016, sejumlah silang pendapat antarmenteri pernah terjadi, yakni:
1. Perbedaan pendapat soal impor beras muncul antara Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Sofyan Djalil dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel (Januari-Februari 2015).
Menko Sofyan menegaskan, kran importasi beras harus dibuka pemerintah. Pasalnya stok yang ada tidak mencukupi kebutuhan konsumen dalam negeri. Selain mencukupi kebutuhan dalam negeri, importasi beras tersebut juga untuk mengendalikan laju inflasi.
Lain halnya dengan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel. Dia menegaskan tidak akan membukan kran importasi beras untuk tahun ini. Rahmat menilai, stok beras saat ini masih mencukupi kebutuhan dalam negeri.
2. Silang pendapat antara Menko Maritim Rizal Ramli dengan Menteri ESDM Sudirman Said (Agustus 2015).
Beda pendapat proyek pembangkit listrik 35.000 MW.
Rizal menganggap proyek tersebut tidak realistis. Rizal juga menyebut perubahan target dari 35.000 MW menjadi 16.000 MW.
Sebaliknya, Sudirman tetap optimistis proyek tersebut bisa diwujudkan.
3. Perpanjangan kontrak Freeport antara Menko Kemaritiman Rizal Ramli dengan Menteri ESDM Sudirman Said (Oktober 2015).
Kembali terulang beda pendapat antara Sudirman Said dan Rizal Ramli.
Sudirman menyebut pemerintah sudah merestui perpanjangan kontrak Freeport.
Sedangkan Rizal mengatakan perpanjangan kontrak Freeport belum dibahas.