Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Silang Pendapat Antar Menteri Cerminan Tak Hargai Presiden

Silang pendapat antar menteri di ruang publik sebagai tanda kecil mereka tidak menghargai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai pemimpin.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Silang Pendapat Antar Menteri Cerminan Tak Hargai Presiden
BIRO PERS/BIRO PERS
Presiden Joko Widodo 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Silang pendapat antar menteri di ruang publik sebagai tanda kecil mereka tidak menghargai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai pemimpin.

"Para Menteri itu tidak menghargai Presiden sebagai boss mereka," ujar Dahnil Anzar Simanjuntak, Pengamat kebijakan Publik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri sultan Ageng Tirtayasa Banten kepada Tribun, Rabu (2/3/2016).

Bahkan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah melihat silang pendapat di ruang publik oleh para Menteri, sebenarnya adalah penghinaan terhadap Presiden.

Selain itu kegaduhan saling silang pendapat itu telah menyebabkan kepercayaan investor menurun.

Karena tidak ada kepastian dalam kebijakan Pemerintah.

Kasus batalnya perusahaan Jepang menangani pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan sebuah contoh yang akhirnya proyek tersebut dikerjakan Cina.

Berita Rekomendasi

Silang pendapat pun terjadi dalam persoalan Blok Masela.

Ada juga beberapa kasus silang pendapat kecil seperti saling sindir Seskab Pramono Anung dengan Menteri Desa Marwan Jafar.

Melihat fakta seprti itu, dikatakan Dahnil kegaduhan yang adda saat ini bukan berasal dari luar pemerintah tetapi justru kegaduhan datang berasal dari internal pemerintah.

"Investor butuh kepastian. Maka kegaduhan seperti itu menghilangkan kepercayaan investor," katanya.

Untuk itu, seharusnya Jokowi segera melakukan reshuffle kabinet.

Orang yang duduk di kabinet oharus dipastikan mereka-mereka yang betul-betul ingin bekerja membantu Jokowi,

"Bukan justru lebih patuh kepada Partai asal mereka atau tuan lainnya. Tuan mereka harus lah Presiden," katanya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas