Indonesia-Gambia Jalin Kerja Sama Peningkatan Produksi Beras
Gambia melalui Menteri Luar Negeri Neneh Macdouall-Gaye mengapresiasi bantuan capacity building Indonesia di bidang pertanian.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gambia melalui Menteri Luar Negeri Neneh Macdouall-Gaye mengapresiasi bantuan capacity building Indonesia di bidang pertanian khususnya untuk peningkatan produksi beras dan agro-processing.
Pada tahun 2016, Indonesia merencanakan untuk mengirimkan tenaga ahli bidang pertanian untuk memberikan pelatihan kepada para petani Gambia.
Demikian disampaikan Menlu Gambia pada saat pernyataan pers bersama dengan Menlu RI, Retno LP Marsudi seusai pertemuan bilateral kedua Menlu, Minggu (6/3/2016) di sela pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa ke-5 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jakarta.
Indonesia memberikan bantuan melalui Agricultural Rural Farmer Training Center (ARFTC) yang didirikan Indonesia pada tahun 1998 di Jenoi, Gambia.
ARTFC didirikan oleh Indonesia di Jenoi, Gambia untuk membantu sektor pertanian di negara-negara Afrika Barat.
Selama tahun 2010-2013, ARTFC telah memberikan pelatihan kepada 5.114 petani dari Gambia dan negara sekitar seperti Senegal, Mali, Niger, Sierra Leone, Guinea-Bissau, dan Guinea.
Menlu Retno menegaskan Indonesia akan mempererat kerja sama capacity building dengan Gambia dalam protocol arrangement untuk persiapan Gambia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja sama Islam (OKI) pada tahun 2018.
Kedua negara sepakat untuk menguatkan pada kerja sama capacity building, khususnya peningkatan produksi beras danagro-processing.
Pada tahun 2014, Indonesia juga telah memberikan lima traktor tangan kepada Agricultural Rural Farmer Training Center (ARFTC) di Jenoi, Gambia.
ARTFC didirikan oleh Indonesia di Jenoi, Gambia pada tahun 1998 dan telah dimanfaatkan oleh negara-negara Afrika Barat.
Selama tahun 2010-2013, ARTFC telah memberikan pelatihan kepada 5.114 petani dari Gambia dan negara sekitar antara lain Senegal, Mali, Niger, Sierra Leone, Guinea-Bissau, dan Guinea.
Pertemuan ini merupakan pertemuan ketiga Menlu RI dengan Menlu Macdouall-Gaye.
Sebelumnya kedua Menlu bertemu dalam kesempatan KAA di Jakarta, April 2015 dan di pertemuan tingkat menteri ke 42 di Kuwait, pada bulan Mei 2015.
Selain membahas isu tersebut, kedua Menlu juga membahas isu Palestina.
"Mendorong persatuan negara anggota OKI mendukung kemerdekaan Palestina dan penyelesaian isu Al-Quds Al-Sharif serta perdamaian Palestina dan Israel," kata Retno.