SBY: Ada yang Marah pada Saya, Ada yang Menghujat, Ada yang Mengkritik, Saya Dengarkan Semua
Ia menegaskan kunjungannya menyisir Pulau Jawa tidak ada rekayasa.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memimpin program 'SBY Tour De Java'. SBY akan bertemu kader serta masyarakat di beberapa wilayah Pulau Jawa menjelang Pilkada 2017.
Karena hendak menyerap aspirasi rakyat, maka selama pelaksanaan #SBYTourDeJava, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tampil mengenakan dua ‘baju’.
Pertama, dalam kapasitasnya sebagai mantan Presiden dan kedua, sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
‘’Saya sebagai Presiden ke 6 Indonesia, dan Ibu Ani sebagai mantan Ibu Negara ingin mengunjungi saudara-saudara kami di berbagai tempat di pulau Jawa," kata SBY dalam keterangan tertulis, Selasa (8/3/2016).
Ia menyebutkan selama 10 tahun banyak kenangan manis yang dilewati berdua dalam suka dan duka ketika mengunjungi berbagai wilayah Indonesia.
SBY akan berbincang dengan masyarakat di empat provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY Yogyakarta dan Jawa Timur.
Kedua, SBY akan menggunakan baju Pimpinan Partai Demokrat.
Dalam rombongan SBY terdapat pimpinan dan kader utama PD dan non PD.
"Sama seperti Kongres Surabaya tahun lalu, tema besar PD adalah untuk rakyat Demokrat peduli dan beri solusi. Kami berdialog secara santai jujur dan terbuka,’’ tutur SBY.
Ia menegaskan kunjungannya menyisir Pulau Jawa tidak ada rekayasa.
Menurutnya hal itu penting bagi negara dan pemerintah karena dirinya mendengarkan masyarakat apa adanya.
"Ada yang marah pada saya, ada yang menghujat saya, ada yang mengkritik saya, saya dengarkan semua. Karena dengan itu alhamdulillah, kami bisa menyelesaikan amanah rakyat selama 10 tahun," katanya.
SBY sempat mendengar adanya kecurigaan dan pikiran negatif terkait dirinya yang menyusuri Pulau Jawa.
Ia pun meminta semua pihak mengawasi dan memantau kegiatannya.
"Saya mengerti demokrasi, politik dan hak-hak sipil. Saya mengerti bagaimana negeri ini harus menjadi the land of free. Freedom yang digunakan secara tanggung jawab," imbuhnya.
Dalam Tour De Java Ini, SBY juga ingin mengetahui secara langsung apakah masyarakat sudah cukup baik merasakan program program pemerintah.
Ia menegaskan bila keputusan dan kebijakan pemerintah benar dan sesuai aspirasi rakyat, Partai Demokrat mendukung penuh.
Namun jika ada program pemerintah keliru dan bertentangan dengan aspirasi rakyat,
Demokrat akan menyampaikan kritik atau koreksi agar bisa diperbaiki.
Menurut SBY, untuk mengawal pemerintah, peran PD sebagai partai nonblok ada kalanya mendukung dan ada kalanya melakukan koreksi.
Dan itu dilakukan sebagai bentuk tanggungjawab terhadap bangsa dan Negara.
‘’Kami tidak masuk Koalisi Merah Putih atau Indonesia Hebat. Kami memerankan peran seperti ini. Dengan posisi nonblok akan lebih leluasa jika kami memberikan dukungan penuh ke pemerintah serta kritik dan koreksi. Semuanya terang. Inilah politik yang kami anut," imbuhnya.