Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Pakar Berbagi Tips Amati Gerhana Matahari Total Yang Aman

Kerusakan pada retina akan dirasakan dalam bentuk penglihatan yang kabur selama beberapa jam sampai minggu.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 4 Pakar Berbagi Tips Amati Gerhana Matahari Total Yang Aman
youtube
Petugas Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer-Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (BPAA-LAPAN) Pontianak memasang teleskop di teras Masjid Raya Mujahidin, Pontianak, supaya jemaat bisa menyaksikan gerhana Matahari total. 

Pada saat momentum Gerhana Matahari total, kita bakal menyaksikan korona yang indah, jika beruntung dapat melihat planet yang terang di sekeliling Matahari.

Tapi perlu diingat harus diketahui kapan momentum total tersebut. Jangan sampai kelewatan, mentang‑mentang masih bagus kita tak sadar Matahari kembali terbuka.

Karena itu masyarakat dapat menyaksikan fenomena tersebut di tempat‑tempat yang disediakan oleh pemerintah atau lembaga swasta yang tengah melakukan pengamatan atau penelitian.

Jika dilakukan hal tersebut dirasa lebih aman, karena tentu akan ada peringatan dari pihak‑pihak yang bersangkutan.

3. Dr Armanto Sidohutomo SpM, dokter spesialis mata

Hal senada juga disampaikan Dokter spesialis mata meminta agar masyarakat tak melihat langsung atau dengan matatelanjang proses Gerhana Matahari pada Rabu (9/3/2016) pagi.

Alasan hal tersebut tak boleh dilakukan karena proses gerhana matahari secara langsung sangat membahayakan mata.

Berita Rekomendasi

Matahari yang dihalangi bulan akan memancarkan cahaya yang tajam ke arah mata.

Sama halnya kayak laser kalau diarahkan ke mata, tidak nyeri, tapi bisa mengakibatkan kerusakan makula.

Bahkan karena cahaya matahari terlalu kuat bisa membakar makula yang merupakan pusat penglihatan yang terletak pada retina mata.

Saat mata melihat fenomena berlangsungnya gerhana, mataakan bereaksi seperti melihat dalam kondisi gelap atau redup.

Kelopak mata membuka dan pupil melebar. Saat Bulan bergeser dan Matahari mendadak bersinar lagi, mata kita dalam kondisi pertahanan yang kurang.

Kalau tidak hati-hati, dapat menyebabkan Solar Retinopathy. "Karena cahaya matahari yang tidak tertutup bulan secara penuh menimbulkan risiko kebutaan yang tinggi,” ujar Direktur klinik mata Tritya ini.

Gejala yang dirasakan saat mokula ini mulai terbakar bisa dilihat dengan penglihatan yang menjadi buram, tidak bisa melihat warna dengan jelas dan Metamorhopsia, yaitu melihat garis lurus menjadi bengkok, melihat benda menjadi lebih besar/kecil.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas