Ancaman Guru Honorer Kepada Menteri Yuddy Bukan Tanpa Sebab
"Menteri Yuddy berjanji akan segera mengangkat para pekerja K2 dan bidan PTT pada tahun 2016 secara bertahap Sampai tahun 2019,"
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ancaman seorang guru honorer asal Brebes terhadap Menteri Perdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi bukan tanpa sebab.
Jika kembali ke belakang, kata Wakil Ketua Fraksi NasDem DPR, Irma Suryani Chaniago, semua pihak harus mengingatkan kembali janji-janji Menteri Yuddy, baik kepada tenaga kerja honorer K2 juga bidan PTT.
"Menteri Yuddy berjanji akan segera mengangkat para pekerja K2 dan bidan PTT pada tahun 2016 secara bertahap Sampai tahun 2019," kata Irma kepada Tribun, Rabu (9/3/2016).
Namun tahun 2016 awal Menteri Yuddy menyampaikan bahwa ia membatalkan pengangkatan tersebut Karena pemerintah tidak memiliki anggaran.
"Nah ini yang saya sebut bahwa MenPAN tidak bekerja dengan data. Harusnya seorang Menteri tidak boleh sembarangan memberikan janji tanpa mengetahui lebih dulu anggaran yang dimiliki Pemerintah," katanya.
Kesalahan fatal tersebut menjadi buntut timbulnya kekesalan mendalam dari para pekerja K2.
"Akhirnya mengakibatkan munculnya pesan singkat ancaman tersebut," ujarnya.
Dengan demikian ancaman terhadap menteri Yuddy bukan muncul secara tiba-tiab.
"Jadi ancaman tersebut tidak munculnya serta-merta tanpa sebab. Karena itu baik MenPAN dan Polisi harus bijak bersikap dan bertindak," katanya.
Mashudi (38), seorang guru honorer di SMAN Ketanggung, Brebes, Jawa Tengah ditangkap aparat Polda Metro Jaya.
Ia ditangkap akibat mengirimkan pesan singkat bernada ancaman kepada Menteri Perdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi.