Pekan Imunisasi Nasional, Hanifah Mursyidan Baldan Hadir di Sorong Papua
Warga desa hadir dari berbagai tempat di Kabupaten Sorong membawa anak-anak mereka
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
![Pekan Imunisasi Nasional, Hanifah Mursyidan Baldan Hadir di Sorong Papua](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/hanifah-husein-mursyidan-baldan_20160309_041226.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ribuan warga di Malawele, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong Papua Barat, antusias mengikuti Pekan Imunisasi Nasional (PIN) tahun 2016 yang dibuka langsung oleh Ketua Umum Ikatan Istri Karyawan dan Karyawati Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Hanifah Husein Mursyidan Baldan.
Warga desa hadir dari berbagai tempat di Kabupaten Sorong membawa anak-anak mereka.
Hanifah Ferry Mursyidan Baldan mengatakan, kedatangannya di Papua demi menunjukkan bahwa negara hadir di tengah masyarakat, khususnya pelayanan di bidang kesehatan.
"Kami datang untuk menunjukkan kehadiran negara di tengah masyarakat khususnya di bidang kesehatan," kata Hanifah dalam keterangan yang diterima, Selasa (8//3/2016).
Dalam kesempatan itu, istri Menteri ATR/BPN Ferry Mursyidan Baldan ini mengatakan, pelaksanaan PIN merupakan bentuk kerjasama yang terintegrasi antara Kementerian Kesehatan dan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja.
Menurutnya, PIN sangat penting dilakukan terutama di kawasan Papua, Papua Barat dan NTT yang ternyata belum bebas polio.
Hanifah yang memberikan imunisasi secara simbolis ini juga meminta para ibu di seluruh Indonesia menjaga kesehatan, kebersihan dan keseimbangan gizi sehingga bisa menciptakan manusia-manusia unggul dalam membangun Indonesia.
Hadir mendampingi Bupati Sorong Stefanus Malak dan istrinya, Nancy Malak, bersama sejumlah pengurus Muspida.
Dalam sambutannya, Bupati Sorong mengatakan, PIN merupakan wujud kedaulatan warga di bidang kesehatan.
PIN Polio yang berlangsung hari ini sampai 15 Maret mendatang adalah untuk melanjutkan program bebas polio di Indonesia, yang pernah mendapat penghargaan dari badan kesehatan PBB. Diharapkan, pada 2018, seluruh dunia termasuk Indonesia bisa bebas polio.