Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri Pertanian Era SBY Jamin Penahanan Guru Honorer yang Teror Menteri Yuddy

Suswono merasa iba kepada guru honorer tersebut sehingga membantu.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Menteri Pertanian Era SBY Jamin Penahanan Guru Honorer yang Teror Menteri Yuddy
Amriyono Prakoso/Tribunnews.com
Mediator antara pelaku dengan Yuddyi, Suswono (kanan) yang juga pernah menjadi menteri pertanian RI tersebut di Kantor KemenPAN-RB, Jakarta, Kamis (10/3/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Menteri Pertanian di era Pemerintahan SBY yakni, Suswono, merupakan sosok di balik perdamaian Menpan RB Yuddy Chrisnandi dengan Mashudi pelaku pengirim pesan teror.

Suswono merasa iba kepada guru honorer tersebut sehingga ikut membantunya.

Pria asal Tegal itu mengetahui Mashudi terjerat kasus hukum setelah dihubungi pihak keluarga terlapor.

Selain berniat membantu, politisi PKS ini juga bersedia menjadi penjamin supaya ditangguhkan penahanan.

"Saya menjamin. Iya, nanti kalau dia lari saya ditahan tak apa. Saya dulu anggota DPR RI daerah pemilihan Brebes. Sampai sekarang komunikasi dengan keluarga Brebes masih jalan. Dia meminta bantuan keluarga untuk bisa membantu persoalan suami," tutur Suswono, Kamis (10/3/2016).

Setelah menerima laporan dari pihak keluarga Mashudi, dia mendatangi Mapolda Metro Jaya. Dia bertatap muka secara langsung dengan pelaku teror pesan kepada Menpan) itu.

Suswono mencaritahu permasalahan yang sedang dihadapi orang itu. Pertemuan berlangsung selama dua kali.

Berita Rekomendasi

Menurut Suswono, Mashudi mengirim pesan singkat atau SMS ke Yuddy karena merasa kesal, sebab, apa yang telah dijanjikan sampai saat ini belum ditepati. Pelaku ingin diangkat sebagai guru tetap padahal, dia sudah 16 tahun berkarir sebagai guru honorer.

"Setelah istri menghubungi saya, saya menelusuri apa akar masalah. Dan memang, dia emosional karena tak jadi diangkat. Yang tadi dijanjikan ternyata dibatalkan. Dia sudah 16 tahun (guru honorer,-red)" kata dia.

Pertemuan empat mata itu membuat Mashudi mengaku ternyata perbuatan yang dilakukan salah. Akhirnya, dia meminta maaf kepada Yuddy. Permintaan maaf disampaikan melalui surat yang ditulis tangan dan rekaman video.

Dikarenakan posisi Mashudi masih berada di ruang tahanan Mapolda Metro Jaya, maka dua pesan permintaan maaf itu disampaikan lewat Suswono. Akhirnya, politisi PKS itu bertemu langsung dengan Yuddy untuk menyampaikan permintaan maaf.

"Saya sampaikan surat permohonan maaf dan beliau menerima termasuk pengakuan permohonan maaf secara lisan yang saya rekam dan pun pak Yuddy menyaksikan. Artinya, dia dengan legowo memaafkan dan dengan jaminan saya sebagai penangguhan. Insya Allah bisa dikeluarkan," tambahnya.

Semula Yuddy tak mengetahui identitas Mashudi. Dia sempat mengira pelaku pengirim pesan teror merupakan calo. Namun, kata Suswono, pada akhirnya Menpan RB mengerti, Mashudi merupakan guru honorer yang telah bekerja selama 16 tahun.

Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi, telah memberi maaf Mashudi, pelaku yang mengirim pesan teror.

Pemberian maaf disampaikan melalui Reza Pahlevi, sekretaris pribadi Yuddy, di Mapolda Metro Jaya pada Kamis (10/3). Selain menyampaikan maaf, dia memerintahkan, Reza, mengajukan permohonan pencabutan laporan polisi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas