Moeldoko Bicara Pelanggaran HAM dan Sistem Kolonial
"Kita tajam melihat apa yang dilakukan bangsa sendiri, tapi abai melihat yang dilakukan kolonial," kata Moeldoko.
Penulis: Valdy Arief
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Munculnya desakan kepada pemerintah untuk menuntaskan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat setelah tumbangnya pemerintahan Orde Baru mendapat tanggapan dari mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko.
Pascaorde baru, Moeldoko menilai desakan penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat kebanyakan merupakan tindakan yang dilakukan sesama orang Indonesia.
Dia mempertanyakan ketiadaan desakan dari pihak yang meminta adanya penyelesaian pelanggaran HAM terkait hal serupa saat masa kolonial.
"Kita tajam melihat apa yang dilakukan bangsa sendiri, tapi abai melihat yang dilakukan kolonial," kata Moeldoko dalam diskusi di Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (11/3/2016).
Setelah kemerdekaan sejumlah beberapa pelanggaran HAM berat yang terjadi yang dilakukan sesama orang Indonesia.
Seperti Peristiwa Madiun pada 1948, Peristiwa G30S/PKI pada 1965, pembantaian anggota dan terduga PKI setelah 1965, pelanggaran HAM selama masa Daerah Operasi Militer di Aceh pada 1989 hingga 1998, pembantaian di Santa Cruz, Timor Timur, hingga beberapa kejadian saat masa reformasi.
Namun, adapula yang dilakukan oleh pihak kolonial seperti peristiwa Pembantaian Rawagede yang dilakukan Belanda pada masa agresi pertama, 1947.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.