Kenapa Bupati Ogan Ilir Sampai Lolos Tes Urine Saat akan Menjabat?
Penangkapan AW Noviandi oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) menjadi bukti, bahaya narkoba menyasar seluruh tempatP
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Penangkapan Bupati Ogan Ilir AW Noviandi oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) menjadi bukti, bahaya narkoba menyasar seluruh tempat, tak peduli seorang pejabat publik sekalipun.
"Ini adalah salah satu indikator bahwa negara ini benar-benar sudah darurat narkoba. Tidak dapat dibayangkan bagaimana nasib rakyat yang dipimpin oleh pecandu narkoba," ungkap politikus PKS, Aboebakar Alhabsy, Senin (14/3/2916)
" Dengan kekuasaan yang dimilikinya, tidak menutup kemungkinan yang bersangkutan tidak hanya sebagai pemakai saja, namun juga melindungi jaringan distribusi ataupun bahkan mengedarkannya.
Yang jelas, Aboebakar menegaskan, ini adalah preseden buruk untuk para pejabat publik yang dipilih langsung oleh rakyat. Bukannya memberikan keteladanan untuk masyarakat, lanjut Aboebakar, malah memberikan contoh yang tidak baik untuk rakyatnya.
Secara khusus dirinya memberikan dukungan kepada BNN untuk menjadikan para pejabat publik yang terlibat narkoba sebagai TO. Bila diperlukan, manfaatkan kewenangan penyadapan yang dimiliki. Sehingga nantinya jaringan kelas atas seperti ini bisa digulung habis.
"Perkara Bupati ini juga membawa tanya untuk kita semua. Kenapa hasil pemeriksaan urine dari Bupati saat akan menjabat tidak mendeteksi adanya penggunaan narkoba. Padahal, dari data yang dihimpun BNN hampir tiap hari yang bersangkutan mengkonsumi sabu," Aboebakar mempertanyakan.
Sampai sampai, katanya lagi, menurut informasi BNN mau dilantik saja masih sempat menggunakan sabu. Pihak rumah sakit yang melakukan pemeriksaan para calon harus mengaudit tenaga kesehatan yang dimilikinya.
"Apakah memang ada kesalahan prosedur, kerusakan alat laboratorium atau ada unsur kesengajaan sehingga calon Bupati ini bisa tidak terdeteksi menggunakan narkoba," tegas Aboebakar.