Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Telepon Mendagri Tanyakan Kasus Bupati OI yang Pakai Narkoba

Karena itu, pihaknya segera mengambil sikap untuk menonaktifkan kepala daerah tersebut.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Jokowi Telepon Mendagri Tanyakan Kasus Bupati OI yang Pakai Narkoba
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas menggiring Bupati Ogan Ilir (OI) Ahmad Wazir Nofiandi saat tiba di Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN), Jakarta, Senin (14/3/2016). Bupati Ogan Ilir (OI) AW Noviandi bersama Murdani (swasta), Juniansyah (buruh perusahaan), Faizal Rochie (PNS RS Ernaldi Bahar) dan Deny Afriansyah (PNS Dinkes OKU Timur) jalani pemeriksaan terkait kasus penyalahgunaan narkoba, TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengungkapkan, penangkapan Bupati Ogan Ilir Sumatera Selatan, Ahmad Wazir, akibat narkoba mendapat perhatian serius dari Presiden Joko Widodo.

Karena itu, pihaknya segera mengambil sikap untuk menonaktifkan kepala daerah tersebut.

"Kemarin beliau (Presiden Jokowi) telepon saya, dicek kebenarannya. Ada diskresi yang harus dilakukan Mendagri," kata Tjahjo dikonfirmasi wartawan, Selasa (15/3/2016).

Selanjutnya, ungkap mantan Sekjen PDIP itu, Biro Hukum Kementeriannya akan berkoordinasi dengan BNN untuk mengetahui data hasil tes urine sang Bupati, sebagai dasar memberhentikan sementara.

Kemendagri juga akan mengecek wakil bupatinya yang diduga terlibat kasus serupa. Bila positif, maka Sekda akan ditunjuk sebagai Plh.

"Tes urine juga Wabup (wakil bupati). Kalau Wabup bersih, nanti yang Plh (pelaksana hariannya) Wabup. Tapi kalau Wabup positif ya Sekdanya (Sekretaris Daerah). Hari ini mudah-mudahan saya teken (surat penonaktifan bupati). Besok sudah kita ganti," kata Tjahjo.

Tjahjo sendiri menegaskan, pihaknya akan bekerja cepat.

Berita Rekomendasi

Sebab merujuk kasus ini, bila ditarik mundur maka banyak yang harus dipertanyakan terkait pencalonan Ahmad Wajir.

"Ini sudah tidak benar. Kami juga minta polisi mengecek, tes kesehatan saat pencalonan. Dokternya siapa? Rumah sakitnya dimana? Kok sampai lolos (pencalonan)," kata Tjahjo.

Berkaca pada kasus ini, ungkap Tjahjo, tes urine juga berpeluang terjadi pada jajaran Kemendagri. "Bisa mendadak nanti kerja sama dengan BNN," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas