Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bimbim Slank: Memalukan, Hari Gini Masih Ada Pejabat Terlibat Narkoba

Grup Musik Slank secara khusus memberikan apresiasinya kepada Badan Narkotika Nasional yang berhasil mencokok Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiadi

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Bimbim Slank: Memalukan, Hari Gini Masih Ada Pejabat Terlibat Narkoba
Taufik Ismail/Tribunnews.com
Slank di BNN 

Tribunnews.com, Jakarta - Grup Musik Slank secara khusus memberikan apresiasinya kepada Badan Narkotika Nasional (BNN) yang berhasil mencokok Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiad. Kamis (17/3) kemarin Slank secara khusus menyambangi kantor BNN.

Bim-bim, salah satu pentolan grup ini dalam acara kemarin mengungkap, saat ini narkoba sudah masuk ke semua lini masyarakat, termasuk salah satunya kepala daerah. "Ini memang narkoba dari hulu sampai hilir, banyak yang terlibat narkoba. Ini memalukan masih ada pejabat (kepala daerah) seperti itu, Kaya lagu Slank, kemana aja lo, hari gini masih giting," sindir Bim-bim.

Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiandi, Sumatera Selatan, Minggu (13/3/) lalu ditangkap oleh BNN. Nofiadi terjerat Pasal 112 ayat 1 juncto Pasal 127 ayat 1a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman penjara maksimal 12 tahun.

Sang vavokalis Slank, Kaka, menambahkan, apa yang dilakukan BNN dengan menangkap Bupati OI menunjukan jika lembaga pemberantas narkoba tersebut tidak tebang pilih. Dan menurutnya, BNN tepat dipimpin Budi Waseso (Buwas) yang tidak tebang pilih dalam memberantasa Narkoba. "Ini bukti tidak tebang pilih, BNN ini cocok dipimpin sama orang yang buas seperti pak Buwas (Budi Waseso). Narkoba itu banyak orang yang picik," kata Kaka.

Dalam kesempatan itu, Kepala BNN Buwas mengatakan Slank dapat membantu pencegahan penyalahgunaan Narkoba. Slank bisa lepas dari ketergantungan dan dapat menyuarakan pesan tersebut kepada penggemarnya yang banyak. "Sekarang pesan disuarakan Slank, karena pernah alami sendiri bagaimana atasi sendiri dan pada akhirnya bisa lepas," katanya.

Dalam kunjungan Slank kemarin, suasana gedung Badan Narkotika Nasional (BNN) di Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur, tiba-tiba menjadi riuh. Tentu saja kedatangan grup band Slank ke gedung tersebut menjadi pusat perhatian sejumlah orang, tidak hanya pegawai BNN namun juga para awak media.

Tidak hanya sekadar bersilaturahmi dengan Kepala BNN Komjen Budi Waseso, Slank juga tampil menghibur dengan penampilan akustiknya. Meski tidak dalam formasi lengkap minus kehadiran Ridho, penampilan Kaka, Bimbim dan Ivanka cukup memuaskan mereka yang memenuhi lobi gedung BNN.

BERITA REKOMENDASI

Kaka memulai penampilannya dengan lagu berjudul 'Samber Gledek', sontak penonton langsung bersorak sorai. Sementara Budi Waseso berdiri di belakang Bimbim sambil memang sebuah tulisan 'stop narkoba'. "Kemana aja lo hari gini masih gitu, kemana aja lo hari gini masih giting," dendang Kaka yang langsung disambut dengan tepuk tangan meriah penonton.

Tidak ingin berlama-lama, Kaka yang mengenakan kemeja berbahan jins, lalu menyanyikan lagu berjudul 'Balikin'. Tanpa dkomando, penonton langsung ikut menyanyikan lagu yang cukup fenomenal tersebut.

Sebagai penutup, Slank yang awalnya hanya menyanyikan dua lagu, akhirnya membawakan lagi yang tidak kalah populer lainnya yakni 'Ku Tak Bisa'. Penonton pun ikut bernyanyi dan juga mengabadikan momen langka tersebut.

Bahkan usai acara, Bimbim dan kawan-kawan menjadi buruan sejumlah orang untuk berfoto bersama. Tidak ketinggalan awak media yang sudah menunggu kedatangan personel Slank sejak siang tadi.

Dua hari lalu, Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin SH mengaku telah mengirimkan surat ke BNN meminta kejelasan status Bupati Ogan Ilir, AW Nofiadi Mawardi yang ditahan setelah ditangkap saat pesta narkoba. "Saya sudah mengirimkan surat ke BNN menanyatakan status Ofi. Kalau statusnya sudah jelas, kita akan pecat. Prosesnya wakilnya ditunjuk sebagai Plt," Alex memastikan.


Terkait rencana Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso yang akan menyelidiki dugaan rekayasa hasil tes urine pada tes kesehatan Pilkada Ofi, orang nomor satu ini pun akan menjadikan pelajaran pada tes Pilkada mendatang. "Kalau tes kesehatan Pilkada kemarin itu di persoalan anggaran. Tes itu mahal. Kalau rambut, darah kan lebih lama. Berkaca dengan kejadian ini, anggaran itu tidak usah dipermasalahkan," ujar Alex. (tribun/tif/tribun sumsel)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas