Gara-gara Tweet Berbau SARA, Senator Fahira Panen Bully dan Dipetisi
Dua tweet yang ia keluarkan menimbulkan kehebohan karena terkait unsur yang menyinggung suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) serta dugaan fitnah.
Penulis: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fahira Idris seorang senator, Wakil Komite III DPD RI mengeluarkan pernyataan yang kontroversial.
Dua tweet yang ia keluarkan menimbulkan kehebohan karena terkait unsur yang menyinggung suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) serta dugaan fitnah.
"Target Liberal untuk membolehkan orang Kafir memimpin di wilayah mayoritas umat Muslim. #PropagandaLiberal“
“Karena, hanya Islam yang suci dan ulama mulia yang boleh masuk ke dalam politik agar tidak dikotori para politisi durjana. #PropagandaLiberal”
Dua tweet tersebut mendapat respon negatif mulai dari sutradara kawakan Joko Anwar hingga sebuah petisi.
Joko Anwar sempat mengeluarkan tweet dengan capture tweet dari Fahira Idris dan mempertanyakan apakah benar tweet tersebut dikeluarkan oleh seorang senator.
Sementara Yoyon Raunsyanfikr menggalang petisi melalui situs Change.org dan hingga berita ini diturunkan, Senin (21/3/2016), petisi tersebut sudah ditandatangani 1.790 pendukung.
Ingin ikut tandatangani petisi, silakan klik tautan berikut.
Berikut isi petisi dikutip dari Change.org:
Hari Jumat, 18 Maret 2016 Fahira Idris SE,MM seorang senator, Wakil Ketua Komite III DPD RI mengeluarkan pernyataan dalam sebuah twitmob (twit yang dilakukan oleh beberapa orang dalam waktu yang bersamaan).
Salah satu twitmobnya (twitmob no 12 & 17) berisi sebagai berikut:
"Target Liberal untuk membolehkan orang Kafir memimpin di wilayah mayoritas umat Muslim. #PropagandaLiberal“
“Karena, hanya Islam yang suci dan ulama mulia yang boleh masuk ke dalam politik agar tidak dikotori para politisi durjana. #PropagandaLiberal”