Jokowi Tengok Hambalang, SBY ke Jembatan Suramadu
SBY meninjau jembatan Madura di Jawa Timur yang diresmikan oleh SBY saat dia menjadi presiden RI.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widdo (Jokowi) meninjau proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, Jumat (18/3/2016).
Proyek ini merupakan peninggalan presiden sebelumnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang pembangunannya terbengkalai.
Sehari setelah kunjungan Jokowi itu, SBY meninjau jembatan Suramadu di Jawa Timur yang diresmikan oleh SBY saat dia menjadi presiden RI.
SBY saat meninjau Jembatan Suramadu yang dia resmikan saat menjadi presiden. [Facebook].
Kunjungan Jokowi ke Hambalang oleh sejumlah pengamat politik disebut-sebut sebagai manuver politik yang keras terhadap Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.
"Malah sebetulnya Hambalang menurut saya termasuk manuver politik yang keras," ujar Qodari di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (19/3/2016).
Manuver politik keras yang dimaksud Qodari yaitu, jika melihat Hambalang, maka sangat erat dengan warisan Ketua Umum Partai Demokrat itu, bahkan lekat dengan kasus korupsi yang melibatkan tokoh Partai Demokrat.
"Karena bukan sekedar bicara warisan pak SBY, tapi juga kasus ini dihentikan karena banyak kasus korupsi yang melibatkan tokoh-tokoh Partai Demokrat," kata Qodari.
Dalam kacamata yang lain, Qodari mengatakan tinjauan Presiden ke Hambalang terkait kebijakan publik, bahwa Pemerintah memiliki keinginan untuk merevitalisasi sarana tersebut.
"Artinya Presiden Jokowi melihat perkembangan Hambalang, kondisinya terbengkalai padahal dananya besar. Tentu sayang, karena itu mau di revitalisasi. Entah dilanjutkan, diganti kegunannya untuk yang lain," kata Qodari.
Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul menilai kunjungan Jokowi itu bukan sebagai sindiran kepada SBY.
Menurut dia, proyek Hambalang mangkrak dan terbengkalai pada era SBY karena Ketua Umum Partai Demokrat itu menghormati proses hukum yang tengah berjalan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pihak Istana Kepresidenan RI juga tidak ingin inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Presiden Joko Widodo ke Hambalang dikaitkan dengan SBY.
"Tidak ada kaitannya dengan apa yang dilakukan Pak SBY," ujar Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi, Johan Budi Sapto Pribowo, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/3/2016).
Johan mengatakan, pemantauan yang dilakukan Presiden Jokowi pada Jumat tiga hari yang lalu bertujuan untuk menyelamatkan aset negara yang nilainya mencapai triliunan ini.
"Perlu ditegaskan kunjungan presiden meninjau proyek hambalang semata konsern presiden terkait upaya menyelamatkan aset negara," ucap Johan.
Selain itu, lanjut Johan, keinginan Presiden Jokowi memantau Hambalang sudah direncanakan jauh-jauh hari, sebelum SBY dan kader Partai Demokrat lainnya melaksanakan Tour de Java.
"Kunjungan itu sudah digagas jauh sebelum adanya Tour de Java. Sebelum kunjungan kemarin itu, dua minggu sebelumnya Presiden sudah meminta Menpora untuk mencari tahu situasi terkini proyek Hambalang," ucap Johan.
Tour de Java merupakan acara Ketua Umum Demokrat SBY berkeliling Jawa untuk menyapa warga masyarakat.