Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bakamla Latih Personel Cara Bertahan Hidup di Laut

Personel Badan Keamanan Laut (Bakamla) melaksanakan latihan survival atau bertahan hidup di laut, Rabu (23/3/2016).

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Bakamla Latih Personel Cara Bertahan Hidup di Laut
istimewa
Latihan survival Bakamla 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Personel Badan Keamanan Laut (Bakamla) melaksanakan latihan survival atau bertahan hidup di laut, Rabu (23/3/2016).

Kepala Bagian Humas dan Protokol Kolonel Maritim Waryoto mengatakan Bakamla mempunyai tugas melakukan patroli keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia.

Selain tugas pengamanan laut, Waryoto menjelaskan, Bakamla mempunyai tugas lain seperti penyelamatan di laut dan memberikan bantuan pencarian dan pertolongan.

Serta Bakamla pun memiliki kewenangan mengintegrasikan sistem informasi keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia.

"Bakamla dalam melaksanakan tugas penyelamatan di laut, personelnya harus dibekali dengan pelatihan dasar agar dapat bertahan hidup di laut, guna melakukan search and rescue (SAR) pertolongan pertama pada kecelakaan di laut," ujar Waryoto dalam siaran pers yang diterima dari Kehumasan Bakamla.

Untuk bertahan hidup di laut yang terpenting adalah pengetahuan SAR.

Berita Rekomendasi

Peralatan yang digunakan dan bertahan hidup di laut adalah modal utama dengan menghemat tenaga bila dalam keadaan terapung.

Pengetahuan survival dilaut berbeda dengan di darat.

Pengatahuan tentang barang yang bisa dijadikan pelampung, menggunakan perlengkapan survival sesuai dengan petunjuk, tidak minum air laut, berhemat air tawar, dan tidak makan atau minum bahan-bahan yang mengandung protein tinggi merupakan materi yang harus dikuasai dalam survival di laut.

Dalam kegiatan pencarian dan pertolongan atau penyelamatan terhadap korban atau material berharga lainnya, di lokasi yang sulit untuk di jangkau dalam suatu musibah atau kecelakaan laut, harus menjadi perhatian khusus.

Sesuai dengan undang-undang nomor 32 tahun 2014 tentang Kelautan pasal 62 ayat f disebutkan bahwa memberikan bantuan pencarian dan pertolongan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia.

Hal tersebut pun sejalan dengan amanat Peraturan Pemerintah nomor 12 tahun 2000 tentang Pencarian dan Pertolongan yang tertuang dalam Pasal 1 ayat 1.

Pencarian dan pertolongan usaha dan kegiatan yang meliputi mencari, menolong, dan menyelamatkan jiwa manusia yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam musibah pelayaran dan atau penerbangan.

Kegiatan SAR pun meliputi juga mencari kapal dan atau pesawat udara yang mengalami musibah.

Dalam pelatihan SAR yang dilakukan Bakamla, terdapat 3 (tiga) kelas (grade) kemampuan.

Grade ketiga (kelas pemula), personel diberikan kemampuan dasar berenang gaya dada 500 meter dan gaya bebas 300 meter.

Kemudian kemampuan berenang dengan membawa beban seberat rata-rata orang dewasa 500 meter, kemampuan find swimming pull iquitmen 500 meter, jumping 5 meter, kemampuan selam dasar, kemampuan evakuasi dalam air.

Grade kedua, kemampuan dasar berenang gaya dada 1.000 meter dan gaya bebas 800 meter.

Kemampuan berenang dengan membawa beban seberat rata-rata orang dewasa 1.000 meter, kemampuan find swimming pull iquitmen 1.000 meter, jumping 7 meter, kemampuan selam buta, kemampuan evakuasi buta dan rintangan dalam air, serta evakuasi antar kapal emergency pull tank 1.000 meter.

Grade pertama, kemampuan dasar berenang gaya dada 1.500 meter dan gaya bebas 1.000 m meter.

Kemampuan berenang membawa beban seberat rata-rata orang dewasa 1.500 meter, kemampuan find swimming pull iquitmen 1.500 meter, jumping 7 meter, kemampuan selam buta malam, kemampuan evakuasi buta dan rintangan malam dalam air, juga evakuasi antar kapal malam, emergency pull tank 1.500 meter.

Waryoto mengatakan, operasi keselamatan yang sangat menonjol dan sudah dilaksanakan Tim SAR Bakamla, yaitu penyelamatan korban tabrakan kapal KM Bahuga Jaya di Banten tahun 2012.

Kemudian kecelakaan kapal crew penyelam di perairan Baranang Siang, Merak Banten tahun 2013, kecelakaan kapal nelayan di Batam, Kepri tahun 2014, kecelakaan pesawat latih di perairan Minahasa Utara, Sulut tahun 2014 dan evakuasi Air Asia di Pangkalan Bun, Kalimantan Selatan tahun 2015.

Namun demikian, ujar Waryoto tetap dibawah koordinasi Badan SAR Nasional sesuai dengan PP nomor 12 tahun 2000 tentang Pencarian dan Pertolongan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas