Tidak Puas, Buruh Minta Harga BBM Premium Rp 5.000
Said memaparkan tuntutan tersebut dilakukan agar penurunan yang signifikan ini dapat langsung terasa bagi masyarakat.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar P
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah mengumumkan penurunan harga BBM jenis Premium turun menjadi Rp 6.450 dan Solar Rp 5.150. Hal itu sesuai dengan kajian dari pemerintah kabinet kerja setiap tiga bulan sekali ada revisi harga BBM.
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menilai harga BBM Premium dan Solar saat ini masih mahal. Para buruh pun meminta agar harga BBM kembali diturunkan menjadi lebih murah.
"Buruh menuntut pemerintah untuk menurunkan harga BBM menjadi Rp. 5.000 untuk Premium dan Rp. 4.500 untuk Solar," ujar Ketua KSPI Said Iqbal, Rabu malam (30/3/2016).
Said memaparkan tuntutan tersebut dilakukan agar penurunan yang signifikan ini dapat langsung terasa bagi masyarakat.
Menurut Said Iqbal penurunan harga BBM hanya Rp 500, dinilai aneh karena harga minyak dunia masih anjlok.
"Harga minyak dunia masih rendah dibawah 40 dollar per barel," kata Said.
Said memaparkan harga Premiun Oktan 88 di Indonesia masih lebih mahal dibandingkan dengan harga BBM di Malaysia.
Bahkan harga BBM di negara tetangga yang punya Oktan 92 atau 94 di Malaysia atau Amerika kata Said lebih murah.
"Jangan sampai juga buruh dan rakyat dibebani harga bbm yg masih mahal ini untuk menutupi kerugian Pertamina, ini spt prilaku rentenir saja," ungkap Said.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.