Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Tidak Berminat Tawaran Umar Patek Bantu Bebaskan Sandera

Pemerintah tidak menginginkan hal tersebut.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pemerintah Tidak Berminat Tawaran Umar Patek Bantu Bebaskan Sandera
Surya/Miftah Faridl
Umar Patek (tengah) usai mengibarkan bendera merah putih dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di Lapas Porong, Sidoarjo, Rabu (20/5/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terpidana kasus terorisme Hisyam bin Ali Zein atau yang dikenal dengan nama Umar Patek mengaku kenal dengan pimpinan kelompok Abu Sayyaf, yang menyandera sepuluh Warga Negara Indonesia (WNI).

Seperti yang diberitakan Kompas.com, Umar Patek yang sempat bergabung dengan pemberontakan Filipina Selatan itu, mengaku siap membantu pemerintah Indonesia membebaskan para sandera.

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, mengatakan pemerintah tidak akan memanfaatkan kedekatan Umar Patek dengan pimpinan kelompok Abu Sayyaf.

Pemerintah tidak menginginkan hal tersebut.

"Iya menawarkan diri, tapi kita tak ingin negosiasi seperti itu," ujar Jusuf Kalla kepada wartawan, di kantor Wakil Presiden RI, Jakarta Pusat, Jumat (8/4/2016).

Sampai saat ini, pemerintah terus mengupayakan pembebasan para sandera melalui jalur dialogis.

Pemerintah tetap pada pendiriannya, untuk tidak memenuhi permintaan tebusan, sebesar 50 juta peso atau sekitar Rp 14,3 miliar.

BERITA TERKAIT

"Sekali lagi pemerintah tak pernah berbicara tentang bayar membayar, tidak sama sekali," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas