Walau AKBP Untung Sangaji Dapat Penghargaan dari Kapolri, Namun Tetap Kecewa
ia mengaku kecewa tidak mendapat kenaikan pangkat atau jabatan di kepolisian.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masih ingat aksi heroik AKBP Untung Sangaji melawan teroris di dekat Sarinah, Jakarta, beberapa waktu lalu, kini mengungkapkan kekecewaannya kepada Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti.
Penghargaan dari Kapolri memang dia dapatkan.
Namun, ia mengaku kecewa tidak mendapat kenaikan pangkat atau jabatan di kepolisian.
"Kalau kecewa, pasti kecewa. Masa harus bohong. Orang bisa naik pangkat dari hasil kerja kita. Promosi sekolah, promosi job, kita enggak ada sama sekali," ujar Untung saat dihubungi, Jumat (8/4/2016).
Bahkan, pimpinan Untung di Satuan Polairud pun tidak naik jabatan juga.
Ia merasa, hal yang dia lakukan saat melawan kelompok teroris tersebut tidak dipandang apa-apa oleh Badrodin.
Ia mengatakan, mau marah pun percuma, tak berpengaruh apa pun pada kariernya.
Untung merasa, hal tersebut memang bukan rezekinya.
Untung sudah menjadi perwira menengah di Satuan Polairud selama tiga tahun.
Ia mulai jenuh berada di posisi saat ini dan ingin berkembang.
Semestinya, kata dia, tindakannya melumpuhkan teroris membuat kariernya menjadi lebih baik.
"Padahal, keahlian kita, mereka sudah lihat. Sudah lama kita lakukan yang terbaik," kata Untung.
Namun, Untung membantah jika kekecewaannya kepada Badrodin dinilai sebagai alasan utama dirinya untuk maju sebagai calon bupati Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku.
Sejak dulu, ia mengaku sudah berniat membangun desanya, tetapi terhalang kesibukan di kepolisian.
Saat ini, tugasnya sebagai instruktur pun sudah tidak begitu berat sehingga ia bisa melepaskan pekerjaannya.
Meski begitu, Untung baru sekadar mengutarakan niat mencalonkan diri ini kepada pimpinannya, dan belum meminta restu.
"Kalau tidak dipakai lagi di Jakarta, kan ada banyak orang lebih bagus dari saya juga. Kalau saya tidak digunakan secara optimal, saya akan minta izin bangun desa," kata Untung.
Kepada satuannya, Untung juga sudah mengutarakan niatnya.
Namun, beberapa dari mereka masih belum merelakan dia keluar, terutama bawahannya, yang selama ini dia didik.
Menurut Untung, mungkin dirinya masih dibutuhkan oleh mereka.
Namun, dia sudah tidak nyaman dengan kariernya yang statis.
"Abang kan juga hidup punya pilihan. Abang cuma pamen aja, pamen terus dari dulu, kan enggak baik juga," kata dia.(Ambaranie Nadia Kemala Movanita)