Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

DPR Belum Puas Tawaran Garuda Indonnesia dan Saudi Airlines Soal Ongkos Haji

"Tahun lalu, harga avtur sebesar USD 65, sementara saat ini rata-rata pada kisaran USD 38 sampai USD 42. Mestinya, tiket penerbangan yang ditawarkan b

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
zoom-in DPR Belum Puas Tawaran Garuda Indonnesia dan Saudi Airlines Soal Ongkos Haji
salehdaulay.com
Ketua DPP PAN Saleh Daulay. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi VIII DPR RI melakukan rapat dengan Garuda Indonesia dan Saudi Airline terkait ibadah haji.

Terkait harga tiket penerbangan, Garuda Indonesia menawarkan harga USD 1953 per jemaah.




Ketua Komisi VIII DPR Saleh Daulay mengatakan bila Maskapai Garuda menurunkan harga USD 8 dengan melakukan efisiensi di embarkasi Jakarta dan Solo.

"Jadi tawaran akhir mereka rata-rata adalah USD 1945. Sementara, Saudi airlines menawarkan rata-rata USD 1877," kata Saleh Daulay melalui pesan singkat, Jumat (15/4/2016).

Ia mengatakan perbedaan penawaran itu dikarenakan perbedaan embarkasi dimana Saudi lebih banyak menerbangkan jamaah dari embarkasi yang ada di wilayah barat.

Artinya, jarak tempuhnya juga lebih dekat.

BERITA TERKAIT

Selain itu, fuel price (harga avtur) bagi Saudi airline, katanya, lebih murah karena mereka membelinya di Saudi dimana harganya memang sedikit lebih murah dari tempat lain.

Meskipun demikian, kata Saleh Komisi VIII masih belum puas dengan penawaran tersebut.

Alasannya harga minyak dunia saat ini sedang turun dibandingkan dengan musim haji tahun sebelumnya.

"Tahun lalu, harga avtur sebesar USD 65, sementara saat ini rata-rata pada kisaran USD 38 sampai USD 42. Mestinya, tiket penerbangan yang ditawarkan bisa lebih murah. Kawan-kawan di komisi VIII berharap tiket pesawat bisa berada di bawah USD 1900 per jemaah," jelas Politikus PAN itu.

Hasil rapat tersebut, kata Saleh, selanjutnya akan dijadikan sebagai catatan untuk rapat berikutnya dengan kementerian agama.

Dalam pandangan komisi VIII, masih ada peluang penurunan harga tiket pesawat jika ada perubahan kebijakan dari kementerian agama terkait dari asumsi kurs Rupiah.

Trend penguatan rupiah diyakini masih sangat mempengaruhi besaran harga tiket pesawat dan juga besaran BPIH secara keseluruhan untuk tahun 2016 ini.

"Pada waktu awal pembahasan BPIH, kurs dollar masih ada pada posisi sekitar Rp 13.900. Hari ini, sudah pada posisi Rp 13.250, bahkan sudah menyentuh sampai Rp 13.150," katanya.

Ia menuturkan jika trend penguatan Rupiah terus berlanjut, kurs dollar bisa berada di bawah Rp 13.000, maka BPIH masih sangat potensial biaa diturunkan.

"Sebagai perbandingan, tahun 2015 lalu, rata-rata harga tiket untuk Garuda dan Saudi airline USD 2146 per jamaah. Sebetulnya sudah ada penurunan harga tiket. Tetapi penurunan itu belum sebanding dengan penurunan harga avtur yang hampir mencapai 50 persen," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas