Misteri Kematian Kartini, 'Benarkan Dia Dibunuh?'
Di Buku 'Kartini, Sebuah Biografi', mengungkapkan bahwa ada dugaan Kartini meninggal karena 'dibunuh' oleh...
Editor: Rendy Sadikin
Namun, tidak lama setelah Ravesteyn meninggalkan Kartini, Kartini mendadak mengeluh sakit di bagian perutnya.
Ravesteyn, yang sedang berkunjung ke rumah lain, cepat-cepat datang kembali.
Perubahan kondisi itu terjadi begitu mendadak dan tidak wajar.
Setengah jam kemudian, dokter tidak bisa menolong nyawa pemikir wanita Indonesia yang pertama ini.
Kartini akhirnya meninggal dunia dalam usia 25 tahun.
Desas-desus pun berkembang setelah peristiwa tersebut.
Banyak pihak yang mengatakan Kartini telah diracun.
Permainan jahat dari Belanda ingin agar Kartini bungkam dari pemikiran-pemikiran majunya yang ternyata berwawasan kebangsaan.
Tapi, meski banyak desas-desus negatif tentang kematian Kartini, Sutiyoso Condronegoro, keponakan dari Kartini, mengatakan bahwa keluarga menerima dengan ikhlas meninggalnya Kartini.
Keluarga menganggap kematian Kartini murni karena dia berjuang untuk melahirkan anaknya.
Keluarga pun tidak mengusut lagi tentang penyebab kematian Kartini, sehingga dugaan pembunuhan itu tetap menjadi misteri.
Namun ada pendapat yang berbeda yang dinyatakan oleh para dokter modern di era sekarang.
Para dokter berpendapat Kartini meninggal karena mengalami Preeklampsia.
Preeklampsia adalah kondisi dimana ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi dan kelebihan kadar protein dalam urine.