Warga Malah Jadi Penerjemah Pekerja Tiongkok saat Pengeboran
Lima WN Tiongkok yang diamankan Petugas Keamanan Lanud Halim Perdana Kusumah telah dilepaskan pihak Imigrasi.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lima WN Tiongkok yang diamankan Petugas Keamanan Lanud Halim Perdana Kusumah telah dilepaskan pihak Imigrasi.
Warga RW 12 Cipinang Melayu, Jakarta Timur yang berada diperbatasan dengan lokasi pengeboran mengaku sempat mendatangi para pekerja tersebut sekitar seminggu lalu.
Salah satunya, Sis. Ia mengaku seringg mendatangi para pekerja proyek. Kebunnya dekat sekali dengan lokasi pengeboran untuk proyek kereta Cepat tersebut. Dalam kurun waktu satu minggu, lebih dari sekali Sis mendatangi lokasi pengeboran.
"Sudah beberapa kali saya ke sana (lokasi proyek) melihat pengerjaan. " katanya usai berladang di sisi sungai Kali Sunter.
Menurut Sis, saat dirinya terakhir kali melihat pengeboran hanya ada dua pekerja asal Cina dan lima orang pekerja asal Indonesia. Untuk diketahui saat diamankan TNI AU, di lokasi proyek terdapat lima WNA dan dua WNI.
"Yang pekerja asal Cina posisinya satu operator dan satu lagi meneliti sample tanah," katanya.
Menurut Sis para pekerja proyek saat terbuka saat dirinya datang. Itu lantaran ia membantu komunikasi antara pekerja asing dengan pekerja lokal.
Sis sedikit menguasai bahasa mandarin, lantaran pernah bekerja lebih dari lima tahun di negeri tirai bambu tersebut.
Sis mengatakan pengeboran biasanya dilakukan mulai dari jam 8 pagi hingga menjelang petang. pekerja Indonesia tiba lebih awal karena selama pengerjaan proyek tinggal di rumah penduduk RW 12.
"Sementara kalau yang asal China, datang biasanya jam 10 atau 11 siang, karena mereka tinggalnya di kapuk (Pantai Indah Kapuk)," katanya.
Berdasarkan obrolannya dengan para pekerja, pengeboran dilakukan untuk mengambil sample tanah.
Sample tersebut digunakan apakah kontur tanah tersebut layak untuk dilewati Kereta Cepat atau tidak.
Sis menuturkan pernah melihat tanah yang diambil dari dalam disimpan dalam kotak kayu.
"Pengakuan mereka hanya untuk mengambil contoh tanah. Benar tidaknya, saya tidak tahu," paparnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.