'Akhirnya Suami Saya Bebas, Tuhan Mendengar Doa Saya'
Kabar pembebasan sang suami datang pertama kali dari kerabat yang berada di Manado, Sulawesi Utara.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Senyum Youla Lasut, istri Alvian Alvis Repi (36), Anak Buah Kapal (ABK) TB Brahma 12 yang disandera militan Abu Sayyaf, terus mengembang.
Apalagi, keluarga besar Alvian menemani Youla memantau siaran telivisi di rumah berlantai dua, Jalan Swasembada Barat 17 nomor 25, Kebon Bawang, Jakarta Utara, Minggu (1/5/2016).
Berbeda sikap dari sebelumnya, Youla kini menghadapi media berikut ungkapan perasaan yang selama ini dipendam.
"Akhirnya suami saya bebas, Tuhan mendengar doa saya," ujar Youla.
Menurut perempuan berusia 29 tahun itu, kabar pembebasan sang suami datang pertama kali dari kerabat yang berada di Manado, Sulawesi Utara.
Sekitar pukul 16.00 WIB, keluarga Alvian mengabarkan bila suami bebas. Selama ini proses pembebasan Alvian dipantau keluarga dengan terus berkoordinasi dengan Kedubes RI di Filipina.
"Bapaknya bapak Alvian yang saat ini di Kedubes Filipina," paparnya.
Untuk meyakinkan kabar tersebut Youla kemudian menghubungi PT Maritim Line tempat Alvian bekerja. Kegembiraan memuncak setelah perusahaan membenarkan kabar pembebasan Alvian.
"Pihak perusahaan memberikan selamat 'Ibu selamat ya. Mereka bebas. Ini berkat doa kita semua," ucap Youla sambil menciumi anaknya yang berumur dua tahun.
Youla mengatakan kabar tersebut membuat jantungnya berdebar. Kabar tersebut sangat mengejutkan di tengah keputusasaan, karena kabar suami yang tidak menentu. Menurutnya, pembebasan merupakan mukjizat dari Tuhan.
"Ini mukjizat, sekali ini doa saya dan keluarga terkabul terima kasih Tuhan Yesus," katanya.
Youla mengaku, terus berkoordinasi dengan perusahaan dan Kementerian Luar Negeri. Namun, ia tidak tahu menahu mengenai proses pembebasan yang dilakukan.
Youla selama ini hanya diberitahu jika proses pembebasan sang suami sedang dilakukan secara maksimal.
"Saya tidak tahu apakah menggunakan uang tebusan atau tidak. Saya juga tidak tahu proses negosiasinya seperti apa," katanya.