Singapura Airlines Dukung Kampanye Kemenpar Promosi Pariwisata Indonesia
Inilah risiko negara kepulauan seperti Indonesia, destinasi bisa dijangkau dengan cepat hanya melalui airport
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Inilah risiko negara kepulauan seperti Indonesia, destinasi bisa dijangkau dengan cepat hanya melalui airport.
Itulah salah satu yang membuat Singapura Airlines (SIA) terus menjalin kerjasama dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dengan kekuatan armadanya untuk meningkatkan kedatangan wisman ke tanah air.
”Kami terus akan bermitra dan saling mendukung kampanye Kementerian Pariwisata Republik Indonesia,” ujar Mr Foo Chai Woo, Singapore Airlines’ Divisional Vice President Sales & Marketing seperti dikutip dari release resmi SIA.
Saat Rakornas Kepariwisataan, 28-29 April 2016, SQ sudah menandatangani MoU kerjasama dengan Kemenpar di JCC Senayan Jakarta.
Ada banyak negara sasaran pasar Wondeeful Indonsia, yang belum memiliki direct flight ke destinasi wisata Indonesia.
Bahkan ada yang sama sekali tidak ada penerbangan langsung ke Indonesia. Sementara airlines Indonesia belum membuja jalur itu. Di situlah, SQ punya peran untuk mengakut wisatawan ke Indonrsia.
"Kami joint promosion," kata dia.
Lebih lanjut Foo Chai Woo mengatakan, salah satunya adalah kerjasama dengan Kemenpar tersebut mencakup program kerjasama promosi serta kampanye lainnya yang bertujuan untuk mempromosikan pariwisata Indonesia melalui pusat penerbangan di Singapura ke negara-negara tujuan utama pasar potensial.
”Tentunya dengan menggunakan layanan penerbangan SIA dan anak usaha kami SilkAir,” ujar Foo.
Foo menambahkan, SQ telah melayani penerbangan di Indonesia sejak pertama kali beroperasi. SIA dan SilkAir, kini melayani 13 kota di Indonesia dengan lebih dari 150 jadwal penerbangan mingguan.
“Kami sangat antusias dapat bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata, tentu saja melalui eksistensi kami yang kuat di Indonesia dan jaringan global dengan hampir 100 destinasi-destinasi pariwisata di 35 negara, kami sangat siap untuk mendukung perkembangan industri pariwisata Indonesia bahkan lebih jauh lagi,” urainya.
Sekadar informasi, Singapore Airlines (SIA) dan Kemenpar juga setuju dengan bentuk kemitraan antar keduanya demi mendorong jumlah kedatangan wisman.
Bentuk kerjasama itu tertuang dalam Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding / MoU) yang ditandatangani di hadapan Menteri Pariwisata Arief Yahya.
"SQ itu mitra kami yang baik. Airlines nya cukup berbobot, punya armada dan penerbangan yang tersebar lengkap dibseluruh dunia. SQ juga sudah punya brand kuat, dan punya maskapai di level premium, papan tengah seperti Silk Air dan Low Cost Carrier (LCC), seperti Scoot. Jadi akan sangat membantu connectivity Indonesia," jelas Menpar Arief Yahya.
Selain itu, Singapore adalah HUB dunia, atau HUB country. Hampir semua airlines transit Singapore untuk ke utara-selatan, maupun timur barat. Sudah pasti negara itu sudah memikirkan wisatawan. Wajar jika 2015, Singapore masih naik 1 % menjadi 15 juta, dan ada 1,5 ekspatriat di sana.
"Saya sudah bilang ke SQ, untuk kembangkan pariwisata dengan originasi India. Sudah 300 ribu lebih wisman India ke Indonesia. Padahal tidak ada direct flight? Hadirnya SQ meskipun transit Singapore, akan sangat berarti. Kalau 2-3 jam transit Singapore masih happy kok," papar Arief Yahya.