Akbar Lebih Setuju Sumbangan Terbuka Ketimbang Iuran Rp 1 Miliar
Akbar Tandjung lebih setuju sumbangan terbuka ketimbang iuran Rp 1 miliar yang harus dipenuhi tiap-tiap kandidat calon ketua umum Golkar.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak dipungkiri untuk menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar pada 15 Mei mendatang membutuhkan uang dalam jumlah besar.
Mantan Ketua Umun DPP Partai Golkar, Akbar Tandjung, mengatakan keadaan yang ada bukan berarti membuat panitia menganggarkan iuran Rp 1 miliar kepada setiap calon ketua umum.
"Seharusnya partai menyampaikan secara terbuka di mana hambatan-hambatannya," kata Akbar kepada wartawan di kantor Akbar Tandjung Institute, Jakarta Selatan, Selasa (3/5/2016).
Ia mengaku lebih setuju gagasan sumbangan terbuka ketimbang iuran Rp 1 miliar yang wajib disetorkan tiap-tiap calon ketua umum dalam munaslub nanti, karena tak semua orang punya.
"Kalau disampaikan secara terbuka dan mengajak seluruh stakeholder, pasti banyak (yang mau bantu) tapi jangan dipatok," terang Akbar.
Cara yang sama, kata dia, sudah diterapkan dalam munas sebelumnya. Akbar pernah melakukan hal ini ketika masih memimpin partai berlambang pohon beringin itu.
"Kami cari dengan segala upaya, dari partai, dari dana yang kami miliki, dana dari orang-orang yang bersimpati. Itu kita lakukan secara transparan, terbuka dan bisa dipertanggungjawabkan," terang dia.