Komnas PA Akan Berikan Pendampingan Psikologis bagi Keluarga dan Kembaran Yn
"Kembarannya (Yy) akan kami berikan terapi khusus, pendampingan psikologis. Keluarganya juga akan kami berikan," ujar Arist.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga dan kembaran Yn (14) masih terguncang dengan peristiwa yang menimpa Yn.
Yn merupakan korban perkosaan dan pembunuhan oleh 14 pelaku.
Atas peristiwa itu, Yana (30) ibunda dari Yn meminta seluruh pelaku yang memperkosa anaknya dihukum seberat-beratnya jika terbukti bersalah secara hukum.
Yana mengaku hartanya kini tinggal anak, yakni kembaran Yn berinisial Yy yang adalah seorang pria. Sementara Yn kini telah tiada.
"Aku tidak punya harta, hanya anaklah hartaku. Itulah yang aku perjuangkan dalam hidup aku. Anakku cuma dua, yang perempuan Yn, yang laki-laki Yy, kembar," tutur Yana.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Komnas PA, Arist Merdeka Sirait mengaku pihaknya siap memberikan pendampingan psikologis bagi kembaran Yn dan keluarganya.
"Kembarannya (Yy) akan kami berikan terapi khusus, pendampingan psikologis. Keluarganya juga akan kami berikan," ujar Arist, Sabtu (7/5/2016) di Kantor Komnas PA, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Arist menambahkan pihaknya akan menggandeng pula Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) untuk sama-sama memberikan pendampingan pada kembaran Yn dan keluarganya.
Untuk diketahui, awal april lalu, Yn yang masih sekolah di bangku SMP hilang dari tempat tinggalnya di Desa Kasiah Kasubun, Padang Ulak Tanding, Bengkulu.
Saat hilang, Yana banyak warga dari dusun yang pergi mencari keberadaan Yn. Hingga
Tiga hari berselang Yn ditemukan tanpa nyawa dengan tulang pinggang patah dan luka-luka di tubuh.
Kepolisian mengatakan ada 14 pelaku pemerkosaan dan pembunuhan pada Yn. 12 diantaranya berhasil ditangkap dan dua masih buron. Dari 12 pelaku, tujuh diantaranya masih dibawah umur sedangkan lima lainnya sudah dewasa.