TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ketua DPP Golkar Doli Kurnia menilai acara turnamen golf dapat diadukan kepada Komite Etik. Hal itu dilakukan bila turnamen golf yang dikabarkan diadakan Setya Novanto dilakukan bagi pemilik suara di Munaslub Golkar.

Novanto merupakan salah satu calon ketua umum Golkar. "Kalau motifnya mengundang suara saya kira kalau ada yang ngadu ke komite etik bisa saja," imbuh Doli di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (8/5/2016).

Doli mengatakan hal yang wajar bila pertandingan golf tersebut untuk menjaga silaturahmi. "Menurut saya itu urusan kandidat, kreatifitas kandidat sah-sah saja membuat turnaman golf," ujarnya.

Namun, ia mengingatkan pascapenetapan caketum oleh SC maka calon dilarang berinteraksi langsung kepada pemegang suara.

Sementara Peneliti LIPI Siti Zuhro mengingatkan Golkar harus memiliki empati bila ingin disenangi rakyat. "Kuncinya Golkar kalau mau hinggap di hati rakyat. Jangan mengesankan nuansa hedonis. Karena rakyat capek melihat itu," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, jelang Munaslub Partai Golkar di Bali yang mengagendakan pemilihan ketua umum, sejumlah pergerakan dilakukan para calon ketua umum (caketum) untuk mendapat dukungan.

Terkini, beredar kabar caketum Setya Novanto (Setnov) berada di balik acara main golf berhadiah empat mobil di Sentul, Bogor pada Minggu pagi ini.

Saat dikonfirmasi, Ketua Komite Etik Munaslub PG, Fadel Muhammad, mengakui adanya main golf berhadiah mobil tersebut.

Main golf itu dihadiri sekitar 70 orang dari pengurus DPP, DPD Tingkat I dan II. Dirinya pun hadir di acara tersebut.

Namun, ia membantah Setya Novanto sebagai donatur untuk acara main golf serta dan empat mobil tersebut guna penggalangan dukungan sebagai caketum.

"Semua caketum sekarang di Medan. Tadi (golf) di Sentul, nggak ada dia (Setnov) di situ. Dan saya juga datang di situ," kata Fadel.

Acara golf itu sendiri dihadiri sekitar 70 orang dari pengurus DPP dan DPD Tingkat I. Di undangan tertera nama Setya Novanto sebagai pengundang.

Empat hadiah yang direbutkan yakni mobil seharga ratusan juta rupiah per unit, seperti All New Pajero Sport, Toyota Camry dan Fortuner.