Turbulensi Hantui Penerbangan Indonesia
Pesawat milik maskapai Etihad dan Hongkong Airlines mengalami turbulensi di wilayah udara Indonesia di waktu yang hampir bersamaan.
Editor: Dewi Agustina
Menurut Alvin, CAT berbeda dengan turbulensi yang disebabkan oleh adanya awan dan hingga saat ini belum ada teknologi radar di pesawat mampu menditeksi CAT. Alhasil turbulensi besar tersebut datang tiba-tiba tanpa adanya peringatan sebelumnya.
"BMKG (hanya) mampu perkirakan daerah yang berpotensi terjadi CAT. CAT umumnya terjadi pada ketinggian sekitar 40 ribu kaki dimana terbentuk jet stream yang banyak dimanfaatkan pesawat untuk efisiensi bahan bakar," ujar Alvin.
Walaupun saat ini sering terjadi CAT di sekitar garis khatulistiwa, kata Alvin, pada prinsipnya struktur pesawat telah dirancang tahan terhadap CAT, sehingga tidak membahayakan pesawat tetapi hanya membuat penerbangan menjadi tidak nyaman.
Agar tidak terjadi benturan yang hebat pada penumpang ketika terjadi CAT, Alvin pun meminta agar senantiasa menggunakan sabuk pengaman ketika sedang duduk ataupun tertidur dan berusaha agar tidak meninggalkan tempat duduk kecuali sangat diperlukan.
"Penumpang yang tetap di tempat duduk dan pakai sabuk pengaman, juga sangat kecil kemungkinan alami cedera," ucapnya.
Pesawat Hongkong Airlines Type A330-200 tujuan Denpasar - Hongkong (HX6704) kembali ke Bandara I Gusti Ngurah Rai (Return to Base-RTB) sekitar pukul 04.34 Wita kemarin.
Pesawat mengalami turbulensi di atas Kalimantan dan akhirnya harus kembali ke Bali.
Dari pesawat yang mengangkut sekitar 204 orang itu, beberapa penumpang dan kru mengalami luka-luka. Ada sekitar 17 penumpang mengalami luka-luka. Dua belas orang sudah dikirim ke BIMC Kuta dan lima di Poliklinik Bandara Ngurah Rai.
"Dan sementara ini, masih dalam perawatan," kata GM Bandara Ngurah Rai, Trikora Harjo melalui Humas Bandara Sherly Yunita.
Sementara itu, untuk penumpang lainnya diturunkan kembali ke ruang tunggu sambil menunggu pengaturan pihak maskapai yang rencananya akan menginapkan para penumpang di hotel dan mengalihkan melalui penerbangan dan maskapai lainnya.
Dipindah ke Garuda
Sebagian penumpang yang tidak mengalami luka ditawarkan untuk naik pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 856 ke Hong Kong.
"Penumpang sebagian ditransfer ke Garuda GA 856 tujuan Hong Kong pukul 09.45 Wita. Penumpang sebanyak 95 orang yang diberangkatkan dengan Garuda," ujar GM PT Angkasa Pura, I Gusti Ngurah Rai Bali, Trikora Harjo.
Trikora menjelaskan bahwa pesawat yang membawa 204 penumpang dan 12 kru pesawat ini mengalami turbulensi lalu meminta kembali Ke Bandara Ngurah Rai dan mendarat dengan selamat pada pukul 04.28 Wita.
Karena turbulensi, 17 penumpang terluka, 12 di antaranya dilarikan ke rumah sakit dan 5 orang dirawat di klinik bandara dan sudah bisa kembali terbang.