Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ongen Dengarkan Putusan Sela Hari Ini

Terdakwa dugaan pelanggaran Undang-Undang Pornografi dan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Yulius Paonganan alias Ongen, kembali

Penulis: Valdy Arief
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Ongen Dengarkan Putusan Sela Hari Ini
Tribunnews.com/Valdy Arief
Terdakwa kasus dugaan pelanggaran Undang-Undang Pornografi dan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Yulius Paonganan alias Ongen menjalani sidang pembelaan atas dakwaan jaksa penuntut umum, di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (26/4/2016). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa dugaan pelanggaran Undang-Undang Pornografi dan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Yulius Paonganan alias Ongen, kembali dijadwalkan menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Sidang lanjutan, Selasa (10/5/2016), akan mendengarkan putusan sela yang dibacakan hakim ketua Nursyam.

"Putusan sela kasus Ongen akan digelar hari ini. Sidang dijadwalkan jam 10.00 WIB, tapi karena yang bersangkutan ini tahanan, bisa jadi sidangnya siang," kata Humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Made Sutrisna, saat dihubungi.

Pada sidang sebelumnya, Ongen mengajukan eksepsi atau permohonan sela agar dibebaskan dari dakwaan.

Yusril Ihza Mahendra selaku pengacara Ongen menyebut dakwaan jaksa Abdul Kadir Sangaji janggal.

"‎Dari awal saya sudah katakan sebaiknya kasus ini didrop aja karena akan berdampak luas di masyarakat dan kepada Jokowi yang sekarang sudah jadi presiden. Pak Jokowi juga tidak perlu merasa terhina," kata Yusril di Penagdilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/4/2016) silam.

BERITA REKOMENDASI

Ongen ditangkap, Kamis (17/12/2015), di kediamannya Jalan Rambutan kav a/d RT 5/6 , Jakarta Selatan.

Setelah ditangkap, Yulius yang berprofesi sebagai dosen dan pimpinan redaksi di sebuah majalah ini langsung dibawa ke Bareskrim dan dilakukan penahanan.

Dari informasi yang beredar, Yulius diduga memposting foto Presiden Joko Widodo dengan artis seksi Nikita Mirzani di akun yang juga menuliskan tagar yang diduga mengandung pornografi.

‎Atas perbuatannya, Yulius dikenakan ‎pasal 4 ayat (1) huruf a dan huruf e jo pasal 29 UU No. 44 tahun 2008 tentang Pornografi dengan ancaman pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau pidana denda paling sedikit Rp250 juta.

Dan pasal 27 ayat (1) jo pasal 45 UU No. 11 tahun 2008 tentang ITE dengan ancaman pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1 miliar.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas