TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melati Ginting (52), ibunda Moch Arianto Misnan (23) atau Rian mengaku tidak mempunyai nazar khusus sebelum putra tercintanya itu berhasil dibebaskan dengan selamat dari kelompok Abu Sayyaf.

Ia hanya ingin mengajak Rian untuk berdoa di makam ayahnya di Bekasi.

"Rencananya 9 Juni nanti kami akan menggelar pengajian untuk doakan alamarhum ayahnya di masjid di dekat rumah. Setelah itu ziarah ke makamnya," ujar Melati.

Pihak keluarga pun berencana menggelar syukuran setelah Rian kembali ke rumah.

"Adik yang bungsu, Melisa atau Icha itu yang paling sayang, paling kangen dan suka nangis waktu abangnya itu masih disandera di sana. Sebab, Rian itu sudah dianggap pengganti ayahnya setelah meninggal," ujarnya.

Selain menggelar pengajian syukuran, Melati yang mengaku sangat kangen dengan putranya itu hendak memberikan makanan kesukaan, yakni cokelat.

"Saya nggak masak makanan khusus atau kesukaan dia. Karena kesukaan dia cuma cokelat. Yah, nanti kalau ketemu saya belikan dan kasih ke dia. Paling kalau setelah ketemu kami ingin makan ingin kumpul dan makan bersama di satu tempat. Kangen kumpul bareng lagi, dan pasti nanti kami peluk Rian," tuturnya.

Selain itu, ia sudah membersihkan kamar bagian depan rumah yang sebelumnya ditempati oleh Rian. Kamar tersebut telah lebih sebulan tidak ditempati Rian.

"Saya juga sudah bersihkan kamar Rian yang di depan karena sudah lama dia nggak tidur di kamar itu," ujarnya.

Rencananya, pihak Kementerian Luar Negeri akan mempertemukan keempat WNI yang baru dibebaskan dengan keluarga di kantor Kemenlu seusai keempatnya dilakukan pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Soebaroto, Jakarta, hari ini, Jumat (13/5).