Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menhan Curiga Ada Dalang di Balik Kemunculan Atribut Komunis

Soal siapa gerangan dibalik kasus ini, ia mengaku belum tahu. Ia mengimbau kepada masyarakat

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Menhan Curiga Ada Dalang di Balik Kemunculan Atribut Komunis
TRIBUN LAMPUNG/WAKOS GAUTAMA
Urdya Sejiwangga diamankan pihak keamanan kegiatan konser musik di Lapangan Saburai, Minggu (8/5/2016) malam. 

Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Belakangan atribut terkait Partai Komunis Indonesia (PKI) dan komunisme, banyak bermunculan. Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu, menduga hal tersebut memang sengaja dikondisikan pihak tertentu.

Ia menduga ada dalang yang mengatur di belakang peristiwa tersebut.

"Mungkin (ada yang mengatur), ini yang kita cari, siapa biang keroknya, kalau dia sudah berani-berani pasti ada mbahnya," ujar Menhan kepada wartawan, di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Jumat (13/5/2016).

Soal siapa gerangan dibalik kasus ini, ia mengaku belum tahu. Ia mengimbau kepada masyarakat, untuk tidak ikut-ikutan menghidupkan kembali komunisme, dengan menghindari atribut berbau komunis.

Undang-Undang nomor 27 tahun 1999 tentang Keamanan Negara sudah mengatur soal pelarangan paham komunisme, termasuk penindakan terhadap siapapun yang kedapatan mengenakan atribut komunis.

"Ancaman hukumannya sampai sua puluh tahun (penjara). Tapi kita tidak mau ribut-ribut, jangan sampai (ada yang ditindak)," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Sebagian kasus yang terungkap, atribut tersebut didapati tengah dikenakan oleh anak muda. Ia yakin pelaku justru tidak paham soal bahaya komunis, dan resiko dari mengenakan atributnya.

"Bahkan mungkin bapaknya belum lahir (waktu pemberontakan tahun 1965)," terangnya.

Resiko lain dari mengenaka atribut tersebut adalah memancing kenarahan masyarakat. Hal itu tentunya bisa berujung pada tindak kekerasan terhadap pelaku yang mengenakan atribut komunis.

"Seperyi kata orang Betawi, ledek-ledekkan lama-la.a orang marah. Jadi tidak usah lagi begitu-begitu," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas