Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kena Sanksi, Barisan Pramugari Pasang Muka Jutek

Selain pramugari, hadir pula para perwakilan pekerja dari ground handling dan pilot yang sempat melakukan aksi mogok beberapa waktu lalu.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Kena Sanksi, Barisan Pramugari Pasang Muka Jutek
TRIBUNNEWS.COM/ADIATMAPUTRA
Jumpa Pers Lion Air Dihadiri Ratusan Pramugari, Karyawan, dan Pilot 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maskapai Lion Air mengadakan jumpa pers di kantor pusatnya lantai 12.

Tidak seperti biasanya, kali ini direksi Lion Air mengajak ratusan pramugari dan karyawan untuk menyuarakan aspirasi mereka terkait pembekuan pekerja jasa angkutan sisi darat (ground handling).

Acara jumpa pers dilaksanakan pukul 16.00 WIB menunggu semua pramugari berdiri persis dibelakang direksi manajemen Lion Air.

Para pramugari pun berseragam dan riasan lengkap, namun tidak menebar senyuman seperti di atas pesawat.

Selain pramugari, hadir pula para perwakilan pekerja dari ground handling dan pilot yang sempat melakukan aksi mogok beberapa waktu lalu.

Saat jumpa pers para direksi pun memberikan kesempatan perwakilan pegawai menyuarakan pendapatnya.

Pilot Lion Air Reza Muhammad diberikan waktu untuk menyuarakan pendapatnya.

Berita Rekomendasi

Reza pun meminta maaf kepada masyarakat akibat para pilot yang beberapa waktu lalu tidak beroperasi sehingga menyebabkan keterlambatan penerbangan.

"Kami dari pilot Lion Air, kami minta maaf pengguna jasa Lion Air jadi tidak nyaman akibat ulah kami," ujar Reza membacakan teks permohonan maaf secara terbata-bata, di kantor pusat Lion Air, Kamis (19/5/2016).

Selain itu, hadir pula perwakilan dari pekerja groundhandling Alex Manik.

Ia pun meminta maaf jika kesalahan yang dibuat rekan kerjanya membuat rugi banyak pihak.

Alex pun berharap agar Kementerian Perhubungan memikirkan kembali keputusan sanksi tersebut.

Karena jika sanksi tersebut sudah diberlakukan, maka banyak para pekerja di bagian ground handling tidak bisa menafkahi keluarganya.

"Kami butuh pekerjaaan, kami butuh makan, diantara kami ada seorang suami, seorang ayah, jadi tulang punggung utama dalam keluarganya," kata Alex menahan isak tangis.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas