Fahri Hamzah: Seharusnya yang Meminta Maaf Itu Lima Elite PKS
Fahri menjelaskan bahwa permintaan maaf seharusnya justru dilakukan oleh yang bersalah.
Penulis: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi senior PKS yang juga Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah mengaku tidak memahami penjelasan PKS terkait kemungkinan untuk islah dengan para elite PKS asalkan dirinya mengakui kesalahan, meminta maaf kepada kader dan pimpinan dan mencabut gugatan hukum.
Menurut Fahri dirinya akan mengakui kesalahan jika memang dirinya tahu apa kesalahan yang dimaksud oleh para elite PKS tersebut.
“Saya disalahkan karena mulut saya. Mereka nampaknya tidak memahami bahwa pertama mulut saya ini tidak boleh dihukum, jangankan oleh partai, negara pun tidak bisa menghukum saya karena mulut saya. Saya juga dibilang merusak citra partai, dimana saya merusaknya jika konstituen saya dalam setiap pemilu semakin banyak dan mengapa justru orang-orang yang sudah dipidana yang jelas merusak citra partai tidak dipecat?Lantas dimana saya harus mengakui kesalahan saya?,” ujar Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (25/5/2016).
Sementara soal dirinya harus meminta maaf, Fahri menjelaskan bahwa permintaan maaf seharusnya justru dilakukan oleh yang bersalah.
Dalam hal ini Fahri tegas mengatakan bahwa yang seharusnya meminta maaf itu adalah 5 elite PKS yang digugatnya yang telah bertindak semena-mena.
Pengadilan sendiri sudah mengabulkan provisi yang memenangkannya,maka menurut Fahri seharusnya mereka introspeksi bahwa jejak kesalahan mereka sangat jelas.
“Jadi kalau mau islah justru saya kasih syarat mereka yang berlima yang saya gugat ini yang seharusnya meminta maaf kepada kader yang sudah bekerja bersusah payah memperbaiki citra partai karena kasus korupsi, meminta maaf pada sistem pendukung dan simpatisan PKS yang sudah bekerja keras mendulung suara namun hak mereka dihilangkan dan yang terpenting adalah meminta maaf pada rakyat yang telah memilih saya karena suara mereka telah dirampas oleh 5 orang ini tanpa proses yang bertanggungjawab,” katanya.
Sementara soal mencabut gugatan hukum, Fahri menjelaskan bahwa dirinya melakukan upaya hukum karena ingin membuktikan kebenaran.
Dia pun tidak rela kalau dicap sebagai penjahat dalam partai.
Kecintaan dirinya pada PKS dan seluruh kader PKS membuatnya harus membuktikan bahwa dirinya tidak salah.
“Sebagai orang yang dididik dalam partai yang memperjuangkan nilai-nilai kebenaran maka saya ingin membuktikan kebenaran itu. Saya dididik dididik didalam partai untuk punya harga diri dan martabat,dan bukan orang yang sembarangan bisa dicabut kehormatannya begitu saja. Saya tidak rela kalo dianggap penjahat dalam partai.Kecintaan saya pada kader dan partai,membuat saya harus membuktikan pada kader bahwa saya tidak salah.Saya ingin memulihkan persepsi kader,simpatisan dan konstiuen,” ujarnya.
Dirinya mengaku melakukan semua langkah ini juga untuk memutus tradisi yang tidak benar di PKS.
Sebelumnya Koordinator Bidang Humas DPP PKS Dedi Supriadi mengatakan bahwa PKS tetap memberikan ruang islah bagi Fahri.
Islah jelasnya dapat dilakukan sepanjang wakil ketua DPR itu memenuhi tiga hal yang diminta DPP.
"Mengakui kesalahan, meminta maaf kepada kader dan pimpinan dan mencabut gugatan hukum," katanya.