Mencari Hoegeng Baru di Tubuh Korps Polri
Wacana perpanjangan masa jabatan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menuai pro dan kontra. Sikap sejumlah fraksi di DPR terbelah.
Editor: Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wacana perpanjangan masa jabatan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menuai pro dan kontra.
Sikap sejumlah fraksi di DPR terbelah, ada yang menginginkan jabatan Jenderal Polisi yang sedianya pensiun pada Juli 2016 atau berusia 58 tahun itu, tidak diperpanjang.
Tapi ada juga yang sebaliknya, menimbang kecakapannya selama ini memimpin Polri, Badrodin Haiti dianggap masih layak.
Siapapun yang nanti bakal menjadi Kapolri, patut diingat Indonesia pernah punya Kepala Kepolisian yang dicintai publik karena ketegasan, kesederhanaan, dan kejujurannya, yakni Hoegeng Imam Santoso.
Hoegeng pernah membongkar kasus penyelundupan mobil mewah yang dilakukan Robby Tjahyadi, pengusaha yang disebut-sebut dekat dengan keluarga Cendana.
Kasus ini diduga menjadi penyebab ia diberhentikan oleh Presiden Soeharto pada 1971, 2 tahun sebelum masa jabatannya berakhir.
Hoegeng dikenal sebagai polisi yang jujur dan bersih dari korupsi. Bahkan saat memasuki masa pensiun, ia tidak punya simpanan apa pun.
Pertanyaannya, bagaimana menemukan sosok polisi semacam Hoegeng saat ini? Apakah sistem kepangkatan dan karier di kepolisian kita memungkinkan kita punya Kapolri seperti “Pak Hoegeng”lagi ?
Saksikan talkshow Satu Meja edisi ‘Mencari “Hoegeng” Baru”, Rabu 25 Mei 2015 Pukul 22.00-23.00 WIB, bersama Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Budiman Tanuredjo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.