Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nostalgia Megawati 51 Tahun Lalu di Kampus Unpad Bandung

Hanya dua tahun kesempatan untuk belajar di University's Padjajaran ini.

Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Nostalgia Megawati 51 Tahun Lalu di Kampus Unpad Bandung
Rachmat Hidayat/Tribunnews.com
Megawati S 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memiliki kenangan khusus di tempat kuliahnya dulu, Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung.

51 tahun yang lalu, cerita Megawati, saat pertama kali dilantik sebagai mahasiswi baru.

"Kenangan saya pun kembali pada peristiwa pertama ketika saya dilantik sebagai mahasiswa di tempat ini. Terjadi 51 tahun yang lalu, ungkap Megawati dalam orasi ilmiah berjudul, "Bernegara dengan Satu Keyakinan Ideologi" saat menerima penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa bidang politik dan pemerintahan di Universitas Padjajaran, Bandung, Rabu (25/5/2016).

Oleh ayahnya, Bung Karno, ketika itu, ia diharuskan masuk Fakultas Pertanian meski sebenarnya, lebih suka memilih Fakultas Psikologi.

"Bung Karno kokoh meyakinkan saya memasuki dunia yang menjadi Mata pencaharian terbesar seluruh rakyat Indonesia," ungkapnya.

"Hanya dua tahun kesempatan untuk belajar di University's Padjajaran ini. Kesemuanya memaksa saya untuk tidak melanjutkan kuliah di kampus ini," cerita Megawati.

Meski singkat menuntut ilmu, di Universitas Padjajaran, Megawati mengaku mentalnya ditempa untuk belajar memahami, bertahan pada keyakinan terhadap ideologi.

Berita Rekomendasi

Dalam arti yang sesungguhnya. "Peristiwa yang saya alami di kampus inilah yang kemudian membentuk saya menjadi politisi. Memilih untuk terus mengorganisir rakyat melalui jalan kepartaian," kata Mega.

Megawati tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian pada tahun 1965 hingga 1967.

Sempat melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia pada tahun 1971-1972 di Fakultas Psikologi.

Peristiwa politik pada masa itu, yang membuat dirinya tak diperkenankan melanjutkan kuliahnya lagi.

"Malang tidak dapat ditolak. Badai politik yang terjadi pada tahun-tahun itu, akhirnya berimbas status kemahasiswaan saya. ‎Hanya dua tahun kesempatan untuk belajar di Universitas Padjajaran ini," ungkap Megawati.

Dalam orasinya, Megawati juga mengungkap pada tahun 1964 saat ayahnya Bung Karno, pada 23 December saat itu dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa dalam Ilmu Sejarah oleh Universitas Padjajaran‎.

"Sejarah sangat penting bagi perjalanan suatu bangsa. Tentu kita semua ingat kata-kata yang disampaikan Bung Karno, "Jas Merah": Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah. (Never Leave Story)," ujarnya.

Pada saat menerima gelar Doktor Honoris Causa, dalam orasi ilmiahnya Bung Karno mengutip pemikiran sejarawan Inggris, Sir John Seeley, penulis buku The Expansion of England.

'Kita harus mempelajari sejarah agar supaya kita bijaksana lebih dahulu, agar supaya kita tahu kemana kita harus berjalan. Orang yang tidak mempelajari atau mengambil pelataran dari sejarah, sebetulnya orang yang tidak bijaksana, orang yang tidak mengetahui, orang yang tidak mengetahui arah, orang yang tidak mengetahui tujuan'

"Kepada kaum muda saya berpesan, jangan sekali-kali menganggap sejarah sebagai barang rongsokan. Tahun 2019 saya meyakini lahirnya generasi baru, termasuk dalam ranah politik," kata Megawati.

Diakhir orasinya, Megawati memberikan kenang-kenangan berupa buku yang berisi pemikiran Bung Karno (Di Bawah bendera Revolusi dan dokumen lengkap Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana).

"Semoga Universitas Padjajaran menjadi pelopor berdirinya Pusat Studi Pemikiran Bung Karno. Semoga cita-cita Bung Karno terus menjadi cita-cita dan perjuangan kita bersama. Yaitu, terwujudnya Indonesia Raya, Indonesia yang sejati-jatinya merdeka," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas