Golkar Harus Putar Otak Perbaiki Citra
Dian mengatakan citra PG saat ini di mata publik tidak terbilang baik.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar (PG) harus putar otak jika ingin menjadi pemenang pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.
Beragam strategi mumpuni mesti dijalankan oleh kepengurusan baru PG di bawah komando Setya Novanto. Ini demi meraih simpati pemilik suara.
“Golkar di masa Setya Novanto mesti kerja keras. Dan usahanya harus lebih keras dibandingkan pada era Ketua Umum sebelumnya, Aburizal Bakrie (ARB), " kata Peneliti Senior Founding Fathers House (FFH) Dian Permata ketika dikonfirmarsi Tribunnews.com, Jakarta, Senin (30/5/2016).
Dian mengatakan citra PG saat ini di mata publik tidak terbilang baik.
Konflik internal berkepanjangan dan masuknya sejumlah kader yang pernah bermasalah dengan hukum dalam kepengurusan kali ini adalah sederet masalah yang dinilai publik dapat menggerus suara PG di akar rumput.
PG di bawah Setnov—inisial Setya Novanto, mesti memersiapkan strategi serangan udara seperti di media massa online dan cetak atau serangan darat seperti merawat suara konstituen, untuk meredam kampanye negatif.
Baik itu yang berasal dari inisiatif publik sendiri atau kompetitor PG.
“Yang paling tidak bisa dicegah dan dihindari adalah kampanye di ruang terbuka seperti media social. Seperti Facebook atau Twitter. Tersebar atau terdistribusinya meme atau pesan gambar berbau satire yang menyindir kepengerusan PG," ujarnya.
Karenanya, lanjut Dian, PG mesti memiliki design untuk menuju Pileg 2019. Jika contoh seperti itu tidak dapat diantisipasi maka kecil kemungkinan PG dapat menjadi juara di Pileg 2019.
"Bahkan, bisa saja, suaranya terus menurun," ujar Dian.