Persiapan Bulan Ramadan, Parmusi Lepas 60 Dai ke Perbatasan dan Pulau Terluar
Saat ini mereka tengah melakukan persiapan diri untuk bertugas selama bulan ramadan.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi), sebuah organisasi masyarakat yang juga unsur pendiri Partai Persatuan Pembangunan (PPP), menugaskan 60 dai (ustaz) ke berbagai daerah perbatasan dan pulau-pulau terluar di Indonesia.
Rencananya, pemuka agama tersebut bakal dilepas pekan depan atau awal bulan Juni 2016. Saat ini mereka tengah melakukan persiapan diri untuk bertugas selama bulan ramadan.
Ke-60 dai tersebut kini tengah melakukan Workshop Dakwah I dan Pelatihan Dai Nasional di Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor. Pelatihan digelar sejak Jumat tanggal 27 Mei dan akan berakhir pada Selasa, 31 Mei.
"Untuk tahap pertama ini kami mengkader 60 dai untuk dikirim ke daerah perbatasan-perbatasan dan pulau-pulau terluar di bulan Ramadhan yang kekurngan dai,"kata Ketua Umum Parmusi Usamah Hisyam dalam keterangan yang diterima, Minggu (29/5/2016).
Dalam sambutan sekaligus membuka workshop, Usamah menjelaskan, untuk tahap pertama, pihaknya memprioritaskan wilayah perbatasan. Sementara selanjutnya akan disebar ke seluruh ibukota provinsi, secara paralel.
"Harus bangun secara mandiri dakwah di Indonesia. Contoh saat ini, Kepulauan Riau kirim 15 dai dari biaya sendiri,"katanya.
Dirinya mengatakan, workshop dakwah bukan merupakan kegiatan artifisial, tapi lebih dari itu, menjadi gerakan substansial membentengi keimanan umat. Khususnya kaum muda.
"Kondisi ini jadi starting tidak mudah. Banyak riak di kepemimpinan saya. Organisasi ini punya sejarah panjang. Muktamar September 2015 di Jakarta, telah menemmukan solusi untuk tetap mengedepankan ukhuwah islammiyah. Tidak terkotak-kotak. Parmusi sebagai connecting moesle yang berbasis dakwah, sosial, ekonomi dan pendididikan," katanya.
Dengan demikian, dirinya berharap seluruh sekat yang ada serta mindset di antara para kader seharusnya sudah berubah.
Menurutnya, kebutuhan atau keberadaan dai saat ini sangat mendesak. Sejak liberalisasi secara global yang masuk ke Indonesia dan masuknya teknologi informasi sudah luar biasa. Bahkan mampu menembus batas-batas hingga masuk ke rumah-rumah di perbatasan.
Dirinya menjelaskan, arus globalisasi yang terjadi memang tidak bisa ditolak. Akan tetapi bagaimana cara membentengi akhlak dari rumah ke rumah.
Dalam kegiatan workshop itu hadir para pengurus inti Parmusi termasuk juga Emron Pangkapi. Sementara peserta workshop yang datang saat itu berasal dari beberapa daerah diantaranya seperti dari Bali, NTT, Sumbar, Bannten, Kepri, Bangka Belitung dan Aceh.
Jumlah peserta sebanyak160, yang terdiri ari pengurus harian, departemen, sebanhak 31 dai perbatasan Parmusi, dan 18 Parmusi wilayah.