Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sesjen MPR Peringati Pidato Bung Karno di Bandung

Acara tersebut berlangsung di Ruang Tangkuban Perahu, Gedung Merdeka Bandung, Senin (29/5/2016).

Penulis: Yulis Sulistyawan
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Sesjen MPR Peringati Pidato Bung Karno di Bandung
Ist/Tribunnews.com
Sesjen MPR Ma'ruf Cahyono 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Prosesi peringatan pidato Bung Karno 1 Juni yang berlangsung di Bandung, Jawa Barat, diawali dengan acara bicara buku bersama wakil rakyat.

Acara tersebut berlangsung di Ruang Tangkuban Perahu, Gedung Merdeka Bandung, Senin (29/5/2016).

Pembukaan acara Bicara Buku Bersama Wakil rakyat dipimpin sesjen MPR, Ma'ruf Cahyono.

Turut hadir pada acara tersebut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Sedangkan buku yang dibahas berjudul Pancasila Sebagai Pembebas.

Usai membuka acara tersebut, Ma'ruf Cahyono mengatakan, MPR berkepentingan melaksanakan peringatan pidato Bung Karno 1 Juni, untuk mengingatkan kembali bangsa Indonesia akan sejarah bangsanya.

Karena keberadaan Indonesia hari, tidak lepas dari sejarah Indonesia dimasa lalu.

"Peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni penting untuk mengingat dan merefleksikan kembali nilai-nilai luhur Pancasil, Sehingga ke depan akan ada semakin banyaj karya-karya anak bangsa yang selaras dengan niali-nilai Pancasila", kata Ma'ruf menambahkan.

Berita Rekomendasi

Peringatan pidato Bung Karno 1 Juni juga diharapkan mampu mengajak masyarakat untuk melaksanakan dan menterjemahkan pancasila dalam berbagai bidang. Karena itu MPR memandang peringatan pidato Bung Karno 1 Juni sangat penting.

Sementara Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang menyampaikan sambutan kunci antara lain menyampaikan harapannya agar Pancasila tidak hanya dihafal, tapi juga dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena selain dasar dan ideologi bangsa, sesungguhnya Pancasila merupakan ciri bangsa Indonesia. Karena itu, kalau masih ada yang tak mengakui Pancasila, itu berarti tidak tahu sejarah.

"Di Bandung, kami menterjemahkan Pancasila dalam program pembangunan. Misalnya saja, sila pertama diwujudkan dalam program ayo mengaji. Program berzakat merupakan implementasi sila pertama dan ke lima. Kami juga memberi kebebasan bagi organisasi dan lembaga masyarakat", kata Ridwan Kamil menambahkan.

Ridwan Kamil berharap, Indonesia bisa terus melakukan pembangunan dengan berlandaskan Pancasila. Karena itu, Pancasila Harus terus diterjemahkan seuai zaman dan kebutuhan kekinian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas