Srikandi Hanura: Pemerintah Harus Tegas Terhadap Pelaku Pelecehan Seksual
Ketua DPP Partai Hanura Miryam S Haryani kembali terpilih menjadi Ketua Umum Srikandi Hanura pada Musyawarah Nasional (Munas) pertama yang diselenggar
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Hanura Miryam S Haryani kembali terpilih menjadi Ketua Umum Srikandi Hanura pada Musyawarah Nasional (Munas) pertama yang diselenggarakan 30-31 Mei 2016 di Jakarta.
Miryam mengatakan, terpilihnya ia menjadi Ketua Umum, maka Srikandi Hanura akan turut fokus mengkritisi kasus seksual terhadap perempuan dan anak yang kian marak terjadi di Tanah Air belakangan ini.
"Hal itu juga menjadi salah satu pembahasan yang cukup menguat di dalam Munas yang digelar Senin hingga Selasa pagi tadi," kata Miryam di Jakarta, Selasa (31/5/2016).
Wanita yang juga merupakan anggota Komisi V DPR ini menuturkan, Srikandi Hanura meminta pemerintah lebih tegas lagi untuk menghukum pelaku kekerasan seksual tersebut.
Hasil keputusan munas Srikandi Hanura, kata Miryam, selain mengkebiri juga meminta pemerintah memberikan hukuman mati bagi pelakunya.
"Ini kejahatan luar biasa. Karena kami (perempuan) merasa dilecehkan harga dirinya. Jadi itu cukup menguat dan menjadi keputusan munas bahwa pemerintah harus super tegas terhadap kasus pelecehan seksual perempuan dan anak serta human traficking," tuturnya.
Masih kata Miryam, menjelang pemilihan umum, dirinya juga mengimbau agar semua pihak baik politik maupun non politik untuk tak meremehkan suara perempuan.
Sebab menurutnya, perempuan juga memiliki kekuatan untuk memimpin suatu bangsa.
"Jangan remehkan suara perempuan. Perempuan banyak. Sesuai hasil munas bahwa dengan kekuatan Srikandi, Hanura harus menang baik di Pilpres maupun Pileg. Saya kira ini akan menjadi acuan perempuan-perempuan untuk memilih Hanura," katanya.