Cerita Ari Dono Jadi Kabareskrim: Sodorkan Nama Teman dan Senior Justru Terpilih
"Nggak lah, mana mungkin saya menawarkan diri. Saya nggak begitu. Saya tahunya kerja saja. Dari dulu saya tidak pernah mencari jabatan atau naik pangk
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Adi Suhendi
![Cerita Ari Dono Jadi Kabareskrim: Sodorkan Nama Teman dan Senior Justru Terpilih](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ari-dono-resmi-menjabat-kabareskrim-gantikan-anang-iskandar_20160531_165000.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Inspektur Jenderal (Irjen) Pol Ari Dono Sukmanto tak mengira dirinya terpilih menjadi Kepala Bareskrim (Kabareskrim) Polri menggantikan Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Anang Iskandar yang memasuki masa pensiun.
Padahal ia belum lama menjabat sebagai Wakil Kepala Bareskrim Polri.
Saat berbincang dengan Tribun di ruang kerjanya, Bareskrim Polri, Jakarta, Ari Dono Sukmanto yang telah dilantik menjadi Kabareskrim menceritakan di balik keterpilihannya di ruang kerja, Bareskrim Polri, Jakarta.
Ari mengungkapkan, dirinya tidak menduga dipilih menjadi Kabareskrim karena sebelumnya justru dirinya lah yang menyodorkan sejumlah nama.
Mulai dari juniornya di Akpol, teman seangkatan di Akpolri angkatan '85, hingga seniornya di Akpol, untuk menduduki jabatan tersebut kepada Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Anang Iskandar.
Semula, Anang meminta masukannya perihal nama-nama perwira tinggi bintang dua dan tiga yang layak menjadi Kabareskrim penerusnya.
Anang menyampaikan itu setelah dimintai pendapatnya oleh Badrodin Haiti selaku Kapolri.
Selain Anang, Badrodin Haiti selaku Kapolri juga meminta masukannya.
"Sama juga seperti waktu saya masih Wakabareskrim ditanya oleh Kapolri, siapa calon Kabareskrim," ungkapnya.
Lantas, Ari menyampaikan beberapa nama perwira tinggi (pati) yang layak menjadi Kabareskrim kepada Badrodin dan Anang.
Ia menyampaikan kepada kedua atasannya itu, diharapkan Kabareskrim adalah pati yang mempunyai latar belakang dan pengalaman bidang reserse kriminal (reskrim).
Nama yang diajukan Ari saat itu diantaranya Kapolda Bali, Irjen Sugeng Suprianto (Akpol Angkatan 83); Gubernur Akpol Anas Yusuf (Angkatan 84); Kadiv Propam Polri, Irjen Mochamad Iriawan atau Iwan Bule (Angkatan 84); Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Kemenko Polhukam, Irjen Carlo Brix Tewu (Angkatan 85).
Kemudian Deputi Penindakan KPK, Irjen Heru Winarko (Angkatan 85); Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Arman Depari; dan Kapolda Metro Jaya, Irjen Moechgiyarto (angkatan 86).
"Itu yang saya sampaikan ke Kapolri. Dan saya tidak sebutkan nama saya," ujarnya.
Ari mengaku tidak menyodorkan nama diri sendiri sebagai calon Kabareskrim, baik kepada Badrodin maupun Anang Iskandar.
Sebab, hal tidak etis dan akan menjadi tidak objektif meskipun dirinya punya banyak pengalaman di bidang reskrim.
"Nggak lah, mana mungkin saya menawarkan diri. Saya nggak begitu. Saya tahunya kerja saja. Dari dulu saya tidak pernah mencari jabatan atau naik pangkat," katanya.