Tak Masalah Kompolnas Tidak Wawancara Kandidat Kapolri
"Mungkin kalau yang sekarang sudah cukup karena sudah dipenuhi Wanjakti Polri. Saya kira itu hanya bagian dari sistem saja. Terpenting hasil akhir dar
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kompolnas periode yang baru dalam rangkaian pemilihan calon kapolri tidak melakukan wawancara langsung dengan kandidat Kapolri yang diajukan Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) Polri.
Hal ini berbeda dengan Kompolnas periode sebelumnya yang melakukan wawancara langsung kepada seluruh jenderal bintang tiga yang menjadi kandidat Kapolri.
Menanggapi hal tersebut, mantan komisioner Kompolnas Edi Hasibuan mengaku hal itu biasa dan tidak perlu dipermasalahkan.
"Harus dipahami, beda orang kan beda kebijakan," kata Edi saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (7/6/2016).
Dijelaskan Edi, kompolnas periode sebelumnya melakukan proses wawancara langsung karena membutuhkan informasi yang lengkap dari para calon.
"Mungkin kalau yang sekarang sudah cukup karena sudah dipenuhi Wanjakti Polri. Saya kira itu hanya bagian dari sistem saja. Terpenting hasil akhir dari Kompolnas kepada Presiden cukup," tambahnya.
Untuk diketahui, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) telah menerima sejumlah nama jenderal yang masuk dalam kandidat calon kapolri.
Nama-nama ini diserahkan langsung Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) Polri kepada Ketua Kompolnas, Luhut Binsar Pandjaitan, Senin (6/6/2016).
Komisioner Kompolnas, Yotje Mende mengatakan langkah selanjutnya nama-nama itu akan dinilai rekam jejaknya oleh Kompolnas.
"Setelah namanya kami terima, kami tidak melakukan wawancara dengan bakal calon. Melainkan kami melakukan penilaian dari track record beliau semua melalui SDM Polri," tutur Yotce kepada Tribunnews.com.
Terpisah, Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar membenarkan pencalonan Kapolri saat ini Kompolnas tidak dilibatkan dalam prosesi wawancara terhadap para calon Kapolri hasil rekomendasi Wanjakti Polri.
Itu dilakukan untuk menjaga keutuhan internal Polri.
"Sekarang beda. Supaya di dalam tetap utuh," kata Boy.